• Kamis, 05 Desember 2024

Tanggapi Insiden Yusuf Kohar VS Effendi Yunus, Pengamat Pemerintahan UNILA Yusdianto : Insiden Kegaduhan Ini Cukup Memalukan

Rabu, 17 Januari 2018 - 21.16 WIB
438

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Publik digegerkan video adu mulut dan nyaris adu jotos antara Wakil Walikota Bandar Lampung M. Yusuf Kohar dan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandar Lampung Effendi Yunus.

Video berdurasi 20 detik ini mulai tersebar luas di kalangan awak media pada Rabu (17/1). Dalam vidio ini menunjukkan pria yang menggunakan pakaian PNS berwarna cokelat diduga Yusuf Kohar membentak PNS lainnya yang diduga Effendi Yunus dengan menggunakan bahasa daerah Palembang di sebuah ruang kerja. . Sementara itu, saat dihubungi Kupas Tuntas, Wakil Walikota Bandar Lampung, Yusuf Kohar, membenarkan adanya perdebatan tersebut, ia mengaku hal tersebut sebagai bentuk pembinaan selaku atasan kepada bawahannya seorang kepala dinas (kadis).

"Ya itu pembinaan saja, karena dia (Effendi) tidak profesional. Tidak menghormati atasan," kata Yusuf, Rabu (17/1).

Ketua Apindo Lampung ini mengaku bahwa adanya keributan tersebut, Ia pun menceritakan awal mula terjadi cekcok tersebut, karena ia ingin menanyakan terkait dengan legalitas embung di kelurahan Bumi Asri, Kedamaian yang dilakukan penimbunan.

Namun Effendi justru merespons dengan berteriak menanyakan undang-undang atau aturan yang dimaksud. "Padahal Kadis itu bertanggung jawab bukan kepada Wali Kota Herman HN saja, tapi wakil waliKota juga. Jadi mampu enggak dia profesional sebagai kadis," jelas Yusuf.

Yusuf Kohar pun mengancam, ia bisa melaporkan Effendi ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena menentang atasannya. "Kalau anak buah tidak bisa menurut perintah saya laporkan. Semua kadis perlu tahu, yang namanya wakil walikota itu juga atasan langsung. Ini artinya menjadi catatan saya," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Bandar Lampung, Effendi Yunus, saat diwawancarai justru membantah adanya keributan.

“Biasa aja itu, nggak ada yang ribut, kita mah asyik-asyik saja,” kata Effendi. Menurutnya, kejadian tersebut tidak ada yang emosi apalagi saling adu jotos. “Kalau ada jotos, muka saya sudah merah dan bonyok dong. Tapi lihat ini, enggak ada kan,”ucapnya sambil menunjukan wajahnya.

Terpisah, Pengamat Pemerintahan dari Universitas Lampung, Yusdianto, mengatakan, melihat adanya vidio tersebut, hal ini menjadi tindakan yang memalukan. Bagaimana tidak adanya perlawanan antara anak buah dengan atasan di dalam struktur pemerintahan.

“Jika melihat dari kejadiannya, jelas kegaduhan tersebut mencoreng dan insiden memalukan di lingkungan Pemkot Bandar Lampung,”ucapnya.

Sebab, hal ini adalah suuatu pembangkangan kepada atasan, karena dalam pembahasannya masih menanyakan unsur pemerintahan. “Saya belum lihat benar vidionya seperti apa, namun kalau pembicaraanya masih bersifat pemerintahan, jelas ini pembangkangan,”ungkapnya.

Seharusnya, dalam struktur pemerintahan seperti ini, jangan melibatkan unsur politik didalamnya. Karena diketahui, adanya ketidak sejalanan wakil dengan Walikotanya. “Sebagai anak buah harus tetap netral dong, harus lepas dari unsur politiknya atau kepentingannya,”tandasnya. (Wanda)

Editor :