• Rabu, 03 Desember 2025

Kemitraan Tebu SGC Jadi Jawaban Keterpurukan Ekonomi Petani Lampung

Rabu, 03 Desember 2025 - 11.44 WIB
31

Purwanti Lee saat sosialisasi Kemitraan Tebu dengan SGC di Kampung Setia Bakti, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Selasa (2/12). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Tengah – Upaya Sugar Group Companies (SGC) mendorong pemulihan ekonomi petani Lampung melalui program Kemitraan Tebu terus berlanjut. Setelah dilakukan di sejumlah titik, sosialisasi kembali digelar di Kampung Setia Bakti, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Selasa (2/12), tepatnya di area wisata Dewi Lipung.

Perwakilan SGC, Sulis Prapto, mengatakan pihaknya hadir untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang belakangan tertekan akibat anjloknya harga singkong, komoditas yang selama ini menjadi andalan petani.

“Jangan mau menanam tanaman yang bikin rugi. Hidup sudah susah, jangan ditambah lagi bebannya,” kata Sulis.

Ia menjelaskan, SGC menawarkan program kemitraan bagi petani yang ingin beralih menanam tebu. Dengan pendampingan teknis yang diberikan SGC, ia optimistis petani akan mampu meningkatkan pendapatan.

“Saya yakin dengan bimbingan teknis yang kami lakukan, para petani akan berhasil dan meningkat ekonominya. Ikuti saja arahan dari pembimbing yang sudah kami pilih,” ujarnya.

Sulis menyampaikan, menanam tebu sebenarnya mudah namun membutuhkan perhatian agar hasilnya optimal. “Harus ada Tender Loving Care, perlu perhatian khusus. Ibarat suami istri, jangan terlalu sering ditinggal, bisa kabur,” katanya.

Ia menambahkan, kondisi iklim Lampung sangat cocok untuk tanaman tebu. Selain itu, satu kali tanam bisa menghasilkan panen berkali-kali, minimal empat kali, selama ditanam dengan baik. Kemitraan ini juga tidak mensyaratkan kepemilikan lahan luas.

“Walaupun ada yang 60 hektare yang mendaftar sebagai mitra, tapi tidak harus seluas itu. Setengah hektare pun boleh, asal sungguh-sungguh,” jelasnya.

Wakil Bupati Lampung Tengah, Komang Koheri, yang hadir dalam kegiatan tersebut menilai SGC membawa solusi nyata bagi permasalahan ekonomi warga.

“Ekonomi masyarakat sekarang sedang terpuruk akibat pasokan berlebih dari ubi kayu. Kehadiran SGC dengan kemitraan tebu ini memberi solusi,” ujar Komang.

Ia berharap petani mulai melakukan diversifikasi dengan beralih menanam tebu. “SGC jelas memberi solusi, dan mereka komitmen membantu masyarakat. Respons masyarakat juga sangat antusias. Memang perlu edukasi karena tebu ini sesuatu yang baru bagi sebagian besar petani,” tambahnya.

SGC tidak hanya menawarkan pola kemitraan, tetapi juga membuka peluang pendidikan gratis melalui dua politeknik yang mereka kelola di Tulang Bawang Barat dan Lampung Tengah.

“Silakan bapak ibu yang mau mendaftarkan putra-putrinya. Kami menawarkan kuliah jenjang diploma III secara gratis. Syarat utamanya hanya niat. Selain gratis, SGC juga memberi fasilitas asrama dan makan tiga kali sehari,” kata perwakilan SGC, Purwanti Lee.

Ia menegaskan, lulusan politeknik akan langsung direkrut bekerja di lingkungan SGC. “Mereka akan menjadi generasi penerus kami,” ujar Purwanti Lee. (**)