• Selasa, 18 November 2025

‎PWI dan Bappenas Sepakat Perkuat Kompetensi Wartawan

Selasa, 18 November 2025 - 20.05 WIB
15

Pertemuan dengan jajaran Pengurus PWI Pusat di Gedung PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (18/11/2025). Foto: Ist.

‎Kupastuntas.co, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rahmat Pambudy, menilai bahwa berbagai program pendidikan yang dijalankan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) selama ini berjalan searah dengan fokus pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) nasional.

Menurutnya, penguatan literasi, kemampuan menulis, dan kompetensi jurnalistik merupakan fondasi penting bagi tumbuhnya media profesional yang mampu menjawab tantangan zaman.

‎“Program pendidikan PWI satu perahu dengan program PPN/Bappenas. Karena memang pendidikan adalah kunci utama peningkatan kualitas masyarakat kita,” ujar Rahmat Pambudy, dalam pertemuan dengan jajaran Pengurus PWI Pusat di Gedung PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

‎Rahmat menjelaskan bahwa penguatan kemampuan membaca dan menulis adalah unsur dasar dalam membangun media yang tetap eksis dan adaptif.

Ia mencontohkan sejumlah negara seperti Australia dan Jepang yang masih mampu mempertahankan media cetak karena memiliki ekosistem literasi yang kuat.

‎Ia menambahkan, tantangan media dewasa ini semakin kompleks, mulai dari disrupsi digital, misinformasi, hingga melemahnya minat baca masyarakat.

‎Rahmat, yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), menegaskan pentingnya perhatian serius terhadap kemampuan literasi generasi muda.

Perubahan pola konsumsi informasi yang serba cepat, katanya, berpotensi mengikis kemampuan membaca mendalam.

‎“Saya khawatir kemampuan baca-tulis kita menurun. Generasi sekarang lebih suka membaca kalimat pendek, sementara berita panjang mulai ditinggalkan,” tegas Rahmat.

‎Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menyampaikan bahwa PWI konsisten menjalankan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi serta profesionalitas wartawan.

Tiga program utama PWI yang diperkuat adalah Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), Safari Jurnalistik, dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

‎Ketiga program tersebut dirancang untuk memperkuat kapasitas wartawan dari hulu ke hilir.

SJI memperkuat dasar jurnalistik, Safari Jurnalistik menghadirkan pelatihan langsung di berbagai daerah, sementara UKW menjaga standar kompetensi wartawan secara nasional.

“Semisal PWI memiliki 10 program, maka satu sampai sembilannya adalah diklat, diklat, diklat, dan yang kesepuluh baru program lainnya,” ujar Munir.

‎Akhmad Munir, yang juga Direktur Utama LKBN Antara, menyebut bahwa istilah “satu perahu” muncul karena keselarasan visi antara PWI dan Bappenas dalam memperkuat media agar semakin bertanggung jawab, kredibel, dan berintegritas.

“PWI berada satu perahu dengan Bappenas dalam memperkuat ekosistem media di Indonesia. Khususnya dalam tiga program utama PWI: SJI, Safari Jurnalistik, dan Uji Kompetensi Wartawan,” kata Munir yang hadir didampingi Sekjen PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, Wakil Sekretaris Jenderal PWI Pusat Iskandar Zulkarnain, serta para pengurus bidang pendidikan.

‎Sebagai informasi, pemerintah saat ini tengah mendorong kebijakan media BEJO’S, akronim dari Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri.

Program ini ditujukan untuk membangun ekosistem media yang sehat, profesional, dan berkelanjutan.

‎Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen kedua belah pihak untuk menyiapkan Memorandum of Understanding (MoU) guna memperluas kolaborasi dalam peningkatan kapasitas wartawan, penguatan literasi publik, serta pengembangan industri media yang profesional dan sehat. (*)