• Jumat, 14 November 2025

Rumah Ahmad Sahroni Diratakan Usai Dijarah, Nilai Properti Disebut Anjlok Drastis

Jumat, 14 November 2025 - 15.38 WIB
38

Rumah Ahmad Sahroni Diratakan Usai Dijarah. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Jakarta - Rumah milik anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhirnya dibongkar setelah mengalami kerusakan parah akibat penjarahan dalam kerusuhan pada akhir Agustus 2025 lalu.

Bangunan tiga lantai yang dulunya dikenal sebagai salah satu properti bernilai tinggi di permukiman padat tersebut kini hanya menyisakan puing-puing material. Keputusan perobohan dilakukan karena struktur rumah dinilai sudah tidak layak dipertahankan.

Di lokasi pada Jumat (14/11/2025) menunjukkan dua ekskavator berwarna kuning bekerja tanpa henti meratakan sisa bangunan.

Puing berupa kayu, besi, batu, dan pipa paralon terlihat menumpuk dan sebagian berserakan hingga ke badan jalan. Sesekali, debu berhamburan akibat aktivitas alat berat, sementara beberapa pekerja tampak menyiram area bongkaran untuk mengurangi polusi udara.

Sejumlah pekerja berseragam biru bertuliskan nama Ahmad Sahroni terlihat memanggul material batu bata dari ujung Jalan Swasembada Timur XXII ke sekitar lokasi pembongkaran.

Empat unit truk juga disiagakan untuk mengangkut puing-puing, yang kemudian diisi menggunakan alat ekskavator. Aktivitas bongkar muat berlangsung bergilir untuk mempercepat proses pembersihan lahan.

Abdullah, salah seorang pekerja, mengatakan pembongkaran rumah mulai dilakukan sejak Senin (10/10/2025).

Ia mengaku tidak mengetahui kondisi rumah sebelum ia bertugas karena seluruh barang yang tersisa sudah dirapikan lebih dulu.

Menurutnya, ketika pekerjaan dimulai, bangunan hanya menyisakan beton dan struktur utama yang sudah tidak utuh lagi.

Sumber lain menyebut proses pembongkaran juga tercatat berlangsung sejak Senin (10/11/2025) untuk mempersiapkan pembangunan ulang di lokasi yang sama.

Perbedaan tanggal tersebut diduga berasal dari tahapan dan pembagian pekerjaan di lapangan. Namun, kedua sumber memastikan bahwa pembongkaran sudah berlangsung lebih dari sepekan dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

Kerusakan rumah Sahroni bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga berdampak besar terhadap nilai properti tersebut. Sebagai figur publik sekaligus pengusaha, Sahroni bahkan diketahui berada di rumah saat peristiwa penjarahan terjadi.

Ia bersembunyi di lantai atas dan sempat berpapasan dengan penjarah ketika berada di kamar mandi, sebuah situasi yang membuatnya memutuskan untuk tidak mempertahankan bangunan lama karena trauma mendalam.

Di sisi lain, lahan kosong yang berada di depan rumah dimanfaatkan para pekerja untuk menaruh tabung oksigen, potongan besi, dan peralatan lain yang digunakan selama proses pembongkaran.

Area tersebut menjadi titik logistik sementara untuk memastikan pekerjaan tetap berjalan rapi dan terkoordinasi.

Rumah seluas sekitar 400 meter persegi tersebut kini telah benar-benar hilang dari permukaan tanah, menandai dimulainya babak baru pembangunan pascakerusuhan di kawasan itu.

Sementara dalam pernyataan yang disampaikan melalui siniar YouTube pada Kamis (13/11/2025), Sahroni menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan atas keputusannya sendiri. Ia menilai struktur yang tersisa sudah tidak lagi aman setelah diterjang amukan massa.

"Iya, mau gue robohin saja karena sudah enggak oke. Jadinya, gue robohin,” ujarnya.

Meski harus merelakan bangunan lamanya, Sahroni menegaskan bahwa rumah yang akan dibangun sebagai pengganti nantinya akan memiliki struktur lebih kuat dan lebih siap menghadapi risiko serupa.

Tekadnya untuk tetap tinggal di Tanjung Priok juga tidak berubah. Sahroni menegaskan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk pindah meski sempat menjadi korban kerusuhan. (*)