Lima Kabupaten di Lampung Diterjang Angin Kencang, 142 Bangunan Rusak
Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat. Foto: Yudi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat,
sejak awal November 2025 bencana angin kencang telah melanda lima kabupaten di
Provinsi Lampung. Sebanyak 142 rumah dan bangunan dilaporkan rusak akibat
peristiwa tersebut.
Humas BPBD Provinsi
Lampung, Wahyu Hidayat, mengatakan bencana angin kencang terjadi berturut-turut
sejak Sabtu (1/11) hingga Selasa (4/11) di Kabupaten Lampung Timur, Pesawaran,
Way Kanan, Tulang Bawang Barat, dan Lampung Tengah.
“Total bangunan
terdampak ada 142 unit. Rinciannya, rusak berat 26, rusak sedang 28, dan rusak
ringan 88 bangunan,” kata Wahyu saat di temui Rabu (5/11/25).
Ia menjelaskan,
fenomena angin kencang tersebut merupakan dampak dari peralihan menuju musim
hujan, yang dikenal sebagai periode hidrometeorologi basah.
“Kita sudah
memasuki musim hujan sejak dasarian kedua Oktober. Artinya, mulai Oktober
hingga Februari 2026, Lampung akan mengalami peningkatan curah hujan disertai
potensi angin kencang, tanah longsor, hingga gelombang laut tinggi,” ujar
Wahyu.
BPBD mengingatkan
masyarakat di wilayah pesisir agar mewaspadai gelombang tinggi, terutama di
jalur penyeberangan seperti Bakauheni, Canti, dan Raja Basa di Lampung Selatan.
“Daerah-daerah itu
rawan karena aktivitas pelayaran tinggi. Masyarakat dan pengelola dermaga harus
waspada terhadap gelombang ekstrem,” tambahnya.
Wahyu menilai,
Bandar Lampung menjadi salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerentanan
bencana cukup tinggi, terutama karena kepadatan penduduk dan permasalahan
drainase.
“Bandar Lampung
perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir dan angin kencang. Masyarakat
juga harus peka terhadap tanda-tanda alam, misalnya muncul awan berbentuk
kembang kol di langit itu indikasi potensi angin kencang,” jelasnya.
Pasca kejadian,
BPBD Provinsi dan kabupaten/kota segera melakukan penanganan awal, termasuk
pembersihan puing dan pendataan kerusakan.
“Tim Reaksi Cepat
sudah turun di lapangan membantu warga. Kami juga terus berkoordinasi dengan
BMKG untuk memantau perkembangan cuaca dan memperkuat sistem peringatan dini,”
ungkap Wahyu.
Ia mengimbau
masyarakat untuk melakukan mitigasi sejak dini, seperti menyimpan barang
berharga di tempat aman, memperhatikan kondisi rumah, dan rutin memantau
informasi cuaca dari Info BMKG atau media sosial BPBD.
“Sekarang waktunya
kita sedia payung sebelum hujan. Jangan tunggu bencana datang baru panik,”
tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Besok, Pemprov Lampung Jadwalkan Penertiban Tahap II di Sabah Balau
Rabu, 05 November 2025 -
Masjid di Rutan Menggala Tulang Bawang Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Rabu, 05 November 2025 -
Edukasi Gen Z di Lampung, LDS Gagas Kelas Epistemologi Politik
Rabu, 05 November 2025 -
15 Investor Tanda Tangani LOI, Nilai Potensi Investasi di Lampung Capai Rp 12 Triliun
Rabu, 05 November 2025









