• Kamis, 23 Oktober 2025

Gedung SDN 113 Krui Pesisir Barat Memprihatinkan, DPRD Desak Pemda Bertindak

Kamis, 23 Oktober 2025 - 14.34 WIB
19

Kondisi memprihatinkan SDN 113 Krui. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Potret buram dunia pendidikan dasar kembali muncul dari wilayah pedalaman di Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, tepatnya di SDN 113 Krui.

Hingga kini, sekolah tersebut masih berdiri dengan kondisi memprihatinkan, jauh dari kata layak sebagai tempat belajar bagi anak-anak di daerah tertinggal.

Bangunan sekolah yang berada di pelosok itu hanya berdinding papan lapuk, dengan atap yang berlubang dan lantai semen kotor. Fasilitas belajar pun sangat terbatas, mulai dari meja hingga kursi yang jumlahnya tidak mencukupi untuk seluruh siswa.

“Ini bukan sekadar menyedihkan, ini darurat pendidikan. Anak-anak kita butuh ruang belajar yang layak,” tegas Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PAN, Imelda Gunawan Raka, saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).

Imelda sebelumnya telah meninjau langsung kondisi SDN 113 Krui saat agenda reses pada Juli lalu. Legislator dari Daerah Pemilihan IV (Tanggamus, Lampung Barat, Pesisir Barat) itu memastikan kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan dan telah mendorong Pemda segera melakukan perbaikan.

“Saya harus melihat langsung. Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan,” ujarnya waktu itu.

Namun, tiga bulan setelah kunjungan tersebut, belum ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan.

“Kalau sudah disorot dan masih tidak ada tindakan, ini namanya pembiaran,” kritiknya.

Imelda mendesak Bupati Pesisir Barat dan Dinas Pendidikan untuk segera turun tangan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur pendidikan di wilayah terluar tidak boleh terus masuk daftar tunggu.

“Jangan tunggu ambruk atau viral dulu baru diperbaiki. Prioritaskan sekarang. Pendidikan adalah pondasi masa depan, bukan komoditas proyek,” tegas anggota Komisi II DPRD Lampung tersebut.

Ia menegaskan, jika sekolah di ujung negeri dibiarkan dalam kondisi reyot, maka janji mencerdaskan kehidupan bangsa hanya akan menjadi slogan semata. (*)