• Kamis, 09 Oktober 2025

Polisi Buru Komplotan Perampok Berkedok Sales di Wonosobo Tanggamus

Rabu, 08 Oktober 2025 - 08.42 WIB
19

Polisi saat mengunjungi rumah kediaman korban di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Tanggamus - Kepolisian Resor (Polres) Tanggamus tengah memburu komplotan perampok yang menyamar sebagai sales setelah melakukan aksi pencurian dengan kekerasan disertai percobaan pemerkosaan terhadap seorang gadis di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, Senin pagi (6/10/2025).

Polisi juga memastikan korban mendapat perlindungan dan pendampingan khusus selama proses penyelidikan berlangsung.

Kasatreskrim Polres Tanggamus AKP Khairul Yasin Ariga, mengatakan, tim gabungan dari Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus bersama Polsek Wonosobo langsung turun ke lokasi kejadian pada Rabu (8/10/2025) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi.

“Tim kami langsung melakukan pengecekan di TKP dan mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi untuk mengungkap pelaku dugaan pencurian dengan kekerasan dan percobaan pemerkosaan tersebut,” ujar AKP Khairul.

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kejadian bermula ketika korban, sebut saja Melati  menerima pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang berisi kabar palsu bahwa kakeknya sedang sakit keras.

Pesan itu membuat ibu dan kakak korban panik dan meninggalkan rumah untuk memastikan kabar tersebut, hingga menyisakan Melati seorang diri bersama anak tetangga berusia enam tahun.

Tidak lama berselang, tiga pria berpakaian putih rapi datang dengan modus berpura-pura sebagai petugas sales. Mereka masuk melalui pintu samping tanpa permisi, lalu menyekap korban dan mengacak-acak isi rumah.

Pelaku berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat lima gram serta sejumlah uang tabungan. Namun aksi keji mereka tidak berhenti di situ. Salah satu pelaku mencoba memperkosa korban sambil menodongkan senjata tajam.

Bunga yang ketakutan berusaha melawan dengan menendang dan berteriak sekeras mungkin hingga membuat para pelaku panik dan kabur meninggalkan lokasi.

Dalam insiden itu, korban mengalami luka lecet di pelipis, lengan, dan kaki akibat perlawanan.

“Korban mengalami trauma psikologis yang cukup berat. Karena itu, kami memberikan perlindungan khusus melalui Unit PPA dan berkoordinasi dengan UPTD P2TP2A Kabupaten Tanggamus,” jelas Kasatreskrim.

Kakak korban, Tri Madyo, meyakini kejahatan itu sudah direncanakan dengan matang. Pesan palsu yang dikirim melalui WhatsApp menjadi bagian dari tipu muslihat agar rumah korban dalam keadaan kosong.

“Ternyata pesan itu hanya akal-akalan mereka supaya ibu dan istri saya pergi dari rumah. Begitu semua keluar, mereka langsung beraksi,” ujarnya.

Ia menambahkan, insiden serupa pernah terjadi tiga bulan lalu, namun gagal setelah pelaku keburu diketahui keluarga. “Sudah dua kali mereka mencoba, tapi kali ini lebih nekat,” katanya.

Polres Tanggamus kini memperketat patroli di wilayah pedesaan yang rawan tindak kejahatan serta mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tamu tak dikenal yang datang dengan berbagai modus.

"Kami meminta warga tidak mudah percaya terhadap orang yang mengaku sales atau petugas. Bila ada tamu mencurigakan, segera laporkan ke pihak kepolisian,” tegas AKP Khairul.

Selain melakukan pengejaran terhadap pelaku, polisi juga mengumpulkan rekaman CCTV dan keterangan warga sekitar untuk memperkuat bukti.

"Hasil penyelidikan sementara menunjukkan, pelaku diperkirakan berusia antara 25 hingga 35 tahun dan diduga berasal dari luar Kecamatan Wonosobo," ungkap Khairul.

Kapolsek Wonosobo Iptu Tjasudin, menyampaikan, pihaknya bersama Bhabinkamtibmas Bripka Pera Oktaviani mendampingi korban bersama tim dari UPTD P2TP2A Kabupaten Tanggamus. Pendampingan dilakukan pada Selasa (7/10/2025) pukul 12.15 WIB di kediaman korban.

“Langkah ini merupakan bentuk sinergi Polri dan pemerintah daerah untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan yang layak, aman, dan nyaman selama proses hukum berlangsung,” kata Iptu Tjasudin.

Sementara itu, masyarakat Banyu Urip berharap agar para pelaku segera ditangkap. Mereka merasa resah dan takut meninggalkan rumah setelah kejadian tersebut.

“Kami berharap polisi segera menangkap mereka. Modusnya sangat menipu, pakai baju rapi, ngaku sales. Sekarang kami jadi takut kalau ada orang asing datang,” ujar Slamet, warga sekitar.

Polres Tanggamus menegaskan, kasus ini menjadi prioritas utama penyelidikan.

“Kami akan kejar pelaku sampai tertangkap. Tidak ada toleransi bagi kejahatan yang mengancam keselamatan warga, apalagi disertai kekerasan terhadap perempuan,” tegas AKP Khairul. (*)