Lampung Pacu Swasembada Protein Hewani, Bidik Zero Rabies 2030

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat dimintai keterangan, Jumat (3/10/2025). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memperkuat peran strategis sektor peternakan dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Hal itu ditegaskan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, saat membuka Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189 yang berlangsung di halaman UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Jumat (3/10/2025).
Dalam arahannya, Gubernur menegaskan peternakan bukan sekadar urusan produksi hewan, tetapi terkait langsung dengan ketahanan pangan, gizi, dan kualitas sumber daya manusia.
"Ketahanan pangan dan gizi generasi muda adalah fondasi daya saing bangsa. Lampung punya kekuatan ganda, populasi ternak yang besar dan pasokan jagung sebagai pakan yang melimpah. Lampung layak disebut Lumbung Ternak Nasional," kata dia.
Data BPS 2024 mencatat Lampung memiliki 820.246 ekor sapi potong, tertinggi di Sumatera dan ketiga di Indonesia serta 1,96 juta ekor kambing, juga tertinggi di Sumatera.
"Produksi daging sapi mencapai 23.065 ton per tahun dan daging kambing 5.877 ton, menjadikan Lampung produsen utama protein hewani di Sumatera," kata dia.
Untuk mendukung swasembada, Pemprov Lampung memperkuat inovasi inseminasi buatan. Hingga September 2025, Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lampung telah memproduksi 41.258 dosis semen beku dan mendistribusikan 40.555 dosis ke kabupaten/kota.
"BIB Lampung juga memiliki 16 sapi pejantan unggul bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diharapkan meningkatkan produktivitas ternak sekaligus menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)," jelasnya.
Selain itu, Pemprov juga mendorong penerbitan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) bagi unit usaha peternakan dan rumah potong hewan. Sepanjang 2025, sebanyak 30 sertifikat telah diterbitkan di delapan kabupaten/kota.
Pemprov menargetkan Lampung bebas rabies pada 2030. Berdasarkan data 2024, populasi hewan penular rabies mencapai 239.081 ekor.
"Rabies adalah penyakit zoonosis mematikan. Momentum Hari Rabies Sedunia harus jadi pengingat untuk bersama mewujudkan zero rabies," tegas Mirza.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung, Lili Mawarti, menyebut Bulan Bakti Peternakan tahun ini diisi kegiatan vaksinasi rabies untuk 500 hewan, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, senam sehat, hingga kampanye makan 1.500 butir telur.
Tak hanya itu, program kampanye gizi juga menyasar 600 penerima manfaat di Lampung Utara dan Tulang Bawang, terutama ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
"Kami ingin masyarakat sadar bahwa peternakan sehat adalah kunci ketahanan pangan. Semua pihak perlu terlibat menjaga kesehatan hewan demi keamanan pangan," kata Lili.
Pemprov Lampung optimistis mampu memperkuat posisi sebagai pusat protein hewani Sumatera sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
"Target zero rabies pada 2030 diharapkan tak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di subsektor peternakan dan kesehatan hewan," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
40 Paket Jalan dan 6 Jembatan di Lampung Rampung, Target Selesai Akhir Tahun 2025
Jumat, 03 Oktober 2025 -
Dinas Pariwisata Dorong SDM Pariwisata Bandar Lampung Berstandar Asia
Jumat, 03 Oktober 2025 -
Jalan Rusak di Lampung Sering Makan Korban, Warga Tuntut Pemerintah Bertanggung Jawab
Jumat, 03 Oktober 2025 -
DLH Bandar Lampung Akan Periksa Dugaan Limbah Dapur MBG di Sukarame
Jumat, 03 Oktober 2025