• Selasa, 23 September 2025

Harga Beras Naik di 5 Kabupaten, Pemprov Lampung Intensifkan Pengawasan Gabah dan Gerakan Pangan Murah

Selasa, 23 September 2025 - 13.10 WIB
19

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Mulyadi Irsan, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Selasa (23/9/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi didaerah yang berlangsung secara virtual di Dinas Kominfotik, Selasa (23/9/2025).

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Mulyadi Irsan, menjelaskan jika berdasarkan laporan terdapat beberapa kabupaten di Lampung mengalami kenaikan harga beras dalam tiga minggu terakhir.

"Ada salah satu yang menjadi perhatian bagi kita semua khususnya Lampung bahwa beberapa kabupaten itu mendapat harga komoditi berasnya mengalami kenaikan," kata Mulyadi.

Daerah yang mengalami kenaikan harga berasnya adalah Tanggamus naik 5 persen, Lampung Tengah 4,4 persen, Tulang Bawang Barat 2,19 persen, Lampung Barat 0,4 persen, dan Tulang Bawang 0,38 persen.

Oleh karena itu guna menekan kenaikan harga tersebut, Pemprov Lampung bersama stakeholder terkait melakukan pengendalian gabah dengan melakukan pengawasan di Pelabuhan Bakauheni.

"Upaya ini dilakukan agar gabah tidak dibawa keluar Lampung. Jika ditemukan, kami arahkan untuk dibeli Bulog dengan harga pemerintah untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram," jelas Mulyadi.

Ia menegaskan, kebijakan ini bertujuan agar aketersediaan beras di Lampung tetap terjaga dan masyarakat dapat menjangkau harga beras medium dengan lebih mudah.

"Kepentingan masyarakat adalah yang utama. Karena itu, operasi pasar dan gerakan pangan murah terus digelar bersama Bulog dan pemerintah kabupaten/kota," tambahnya.

Mulyadi optimistis, langkah kolaboratif ini akan berdampak positif dalam menekan harga beras di Lampung.

"Artinya, kebijakan untuk menjaga gabah tidak keluar provinsi sebenarnya sudah tepat. Kita hanya perlu konsisten menjalankannya agar harga terus stabil," pungkasnya.

Diberitakan sebelum nya berdasarkan data yang diperoleh dari Satpol PP Provinsi Lampung, total gabah yang berhasil di putar balik sebanyak 128 ton dengan tujuan pengiriman Banten, Jawa Barat dan Indramayu.

Penggagalan pertama dilakukan pada 8 Mei 2025 terhadap kendaraan bernomor polisi K 8438 CT yang membawa 10 ton gabah tujuan Banten.

Beberapa hari kemudian, 14 Mei, sebuah truk bernomor BE 8721 SV juga dipaksa kembali karena hendak mengirimkan muatan serupa ke daerah yang sama.

Penindakan berlanjut pada 21 Mei, saat dua kendaraan dengan nomor polisi B 8418 ABU dan Z 9841 NA diputar balik setelah kedapatan mengangkut masing-masing 10 ton gabah menuju Jawa Barat dan Banten.

Pada 4 Juni plat kendaraan dengan nomor BE 8983 DJ kendaraan membawa 10 ton tujuan Banten juga diputar balik.

Kemudian truk bernomor BE 8983 OU pada 13 Juni diputar balik dengan muatan 10 ton tujuan Banten. Selanjutnya, 9 Juli, truk BE 8587 AMO diputar balik setelah ketahuan mengangkut 9 ton gabah.

Pada 18 Juli, dua unit kendaraan masing-masing dengan muatan 9 ton juga dicegah keluar daerah. Kasus serupa kembali terjadi pada 7 Agustus, saat truk bernomor B 8625 JP mengangkut 10 ton gabah tujuan Banten.

Terakhir, pada 13 Agustus, dua kendaraan bernomor BE 8655 XD dan BE 8245 PU yang masing-masing mengangkut 10 ton gabah tujuan Indramayu turut dipaksa kembali.

Kemudian pada 15 Agustus, dua unit kendaraan dengan plat BE 8619 dan B 9841 DO yang membawa masing-masing 10 ton gabah tujuan Banten di putar balik. (*)