• Rabu, 17 September 2025

Pembangunan Jalan Tembus Way Nipah–Tampang Tua Tanggamus Akan Dimulai Bertahap

Rabu, 17 September 2025 - 16.46 WIB
117

Suasana rapat antara Sekda Kabupaten Tanggamus Suaidi bersama jajaran pejabat daerah dan para kepala pekon se-Pematangsawa saat rapat internal membahas rencana pembangunan jalan tembus Way Nipah–Tampang Tua. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Harapan panjang masyarakat 8 Pekon di Kecamatan Pematangsawa perlahan mulai menemukan titik terang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus bersama Camat Pematangsawa serta para kepala pekon resmi membahas pembangunan jalan tembus dari Way Nipah menuju Pekon Tampang Tua, Rabu (17/9/2025).

Proyek ini akan dimulai dengan membuka badan jalan yang selama ini hanya berupa jalan setapak.

Rapat yang digelar di ruang kerja Sekdakab itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus, Suaidi, Sekretaris Inspektorat, Gustam, Kepala Pelaksana BPBD, Irvan Wahyudi, Camat Pematangsawa, Syaifuddin, serta sembilan kepala pekon dari wilayah selatan Pematangsawa, yaitu Waynipa, Teluk Brak, Karang Brak, Tirom, Kaur Gading, Way Asahan, Martanda, Tampang Tua, dan Tampang Muda.

Camat Pematangsawa, Syaifuddin usai rapat menerangkan, langkah awal yang harus dipastikan adalah kejelasan status tanah. Para kepala pekon diminta menyiapkan dokumen hibah tanah dari masyarakat agar pembangunan berjalan tanpa kendala.

“Dengan terbukanya jalan darat ini, wilayah selatan Pematangsawa akan semakin menggeliat. Akses ekonomi, pendidikan, kesehatan, pemanfaatan sumber daya alam, jarak tempuh, hingga peningkatan ekonomi kerakyatan akan terasa manfaatnya,” ujarnya.

Jalan tembus ini akan dibangun berbeda dengan jalur lama yang sebelumnya dibuka melalui kegiatan TMMD. Jalur baru terletak sekitar 100 meter dari bibir pantai dengan lebar 8 meter.

Pengerjaannya dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat yang tergabung dalam badan kerja sama antarpekon, dengan dukungan dana semampu tiap pekon. Pemkab Tanggamus dijadwalkan membantu dengan penyediaan alat berat untuk memperlancar pembukaan jalan.

"Tahapan pembangunan akan dilakukan secara multi years, mengingat skala pekerjaan yang besar dan keterbatasan anggaran. Pada tahap awal, fokus diarahkan pada pembukaan badan jalan, sementara pengaspalan belum termasuk dalam rencana tahap pertama," ujar Syaifuddin.

Syaifuddin juga menegaskan bahwa trase jalan ini tidak akan melintasi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). "Sehingga pembangunan tidak berbenturan dengan area konservasi," kata dia

Masyarakat pun menaruh harapan besar. Nelayan setempat mengaku keberadaan jalan darat akan sangat membantu mereka saat harus mengakses pasar untuk menjual hasil tangkapan.

“Selama ini kami harus menempuh jalur laut dengan perahu kecil atau melewati jalan setapak yang sulit dilalui. Kalau jalan darat ini benar-benar jadi, hasil tangkapan bisa lebih cepat sampai ke pasar,” ujar Toto, warga Teluk Brak.

Senada, Nursak, petani di Pekon Tampang Tua berharap jalan tersebut akan mempermudah distribusi hasil bumi. “Kami sering kesulitan membawa hasil kebun karena akses masih sempit dan licin. Dengan adanya jalan baru, kami bisa lebih mudah menjual hasil panen,” ungkapnya.

Dari jalan setapak yang selama ini hanya dilalui dengan susah payah, akses baru yang sedang dirintis ini diyakini akan menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi, membuka keterisolasian, serta meningkatkan kualitas hidup warga di wilayah pesisir selatan Kabupaten Tanggamus. (*)