Pembangunan Jalan Tembus Way Nipah–Tampang Tua Tanggamus Akan Dimulai Bertahap

Suasana rapat antara Sekda Kabupaten Tanggamus Suaidi bersama jajaran pejabat daerah dan para kepala pekon se-Pematangsawa saat rapat internal membahas rencana pembangunan jalan tembus Way Nipah–Tampang Tua. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus – Harapan panjang
masyarakat 8 Pekon di Kecamatan Pematangsawa perlahan mulai menemukan titik
terang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus bersama Camat Pematangsawa
serta para kepala pekon resmi membahas pembangunan jalan tembus dari Way Nipah
menuju Pekon Tampang Tua, Rabu (17/9/2025).
Proyek ini akan dimulai dengan membuka badan
jalan yang selama ini hanya berupa jalan setapak.
Rapat yang digelar di ruang kerja Sekdakab
itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus, Suaidi, Sekretaris
Inspektorat, Gustam, Kepala Pelaksana BPBD, Irvan Wahyudi, Camat Pematangsawa,
Syaifuddin, serta sembilan kepala pekon dari wilayah selatan Pematangsawa,
yaitu Waynipa, Teluk Brak, Karang Brak, Tirom, Kaur Gading, Way Asahan,
Martanda, Tampang Tua, dan Tampang Muda.
Camat Pematangsawa, Syaifuddin usai rapat
menerangkan, langkah awal yang harus dipastikan adalah kejelasan status tanah.
Para kepala pekon diminta menyiapkan dokumen hibah tanah dari masyarakat agar
pembangunan berjalan tanpa kendala.
“Dengan terbukanya jalan darat ini, wilayah
selatan Pematangsawa akan semakin menggeliat. Akses ekonomi, pendidikan,
kesehatan, pemanfaatan sumber daya alam, jarak tempuh, hingga peningkatan
ekonomi kerakyatan akan terasa manfaatnya,” ujarnya.
Jalan tembus ini akan dibangun berbeda dengan
jalur lama yang sebelumnya dibuka melalui kegiatan TMMD. Jalur baru terletak
sekitar 100 meter dari bibir pantai dengan lebar 8 meter.
Pengerjaannya dilaksanakan secara swadaya
oleh masyarakat yang tergabung dalam badan kerja sama antarpekon, dengan
dukungan dana semampu tiap pekon. Pemkab Tanggamus dijadwalkan membantu dengan
penyediaan alat berat untuk memperlancar pembukaan jalan.
"Tahapan pembangunan akan dilakukan
secara multi years, mengingat skala pekerjaan yang besar dan keterbatasan
anggaran. Pada tahap awal, fokus diarahkan pada pembukaan badan jalan,
sementara pengaspalan belum termasuk dalam rencana tahap pertama," ujar
Syaifuddin.
Syaifuddin juga menegaskan bahwa trase jalan
ini tidak akan melintasi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
"Sehingga pembangunan tidak berbenturan dengan area konservasi," kata
dia
Masyarakat pun menaruh harapan besar. Nelayan
setempat mengaku keberadaan jalan darat akan sangat membantu mereka saat harus
mengakses pasar untuk menjual hasil tangkapan.
“Selama ini kami harus menempuh jalur laut
dengan perahu kecil atau melewati jalan setapak yang sulit dilalui. Kalau jalan
darat ini benar-benar jadi, hasil tangkapan bisa lebih cepat sampai ke pasar,”
ujar Toto, warga Teluk Brak.
Senada, Nursak, petani di Pekon Tampang Tua
berharap jalan tersebut akan mempermudah distribusi hasil bumi. “Kami sering
kesulitan membawa hasil kebun karena akses masih sempit dan licin. Dengan
adanya jalan baru, kami bisa lebih mudah menjual hasil panen,” ungkapnya.
Dari jalan setapak yang selama ini hanya
dilalui dengan susah payah, akses baru yang sedang dirintis ini diyakini akan
menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi, membuka keterisolasian, serta
meningkatkan kualitas hidup warga di wilayah pesisir selatan Kabupaten Tanggamus.
(*)
Berita Lainnya
-
Bupati Tanggamus Rotasi Puluhan Pejabat, Tiga Kepala Dinas Tersingkir
Rabu, 17 September 2025 -
Mesin Kapal Ambulans Pekon Karang Brak Tanggamus Hilang Dicuri
Rabu, 17 September 2025 -
Warga Waytuba Tanggamus Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak
Selasa, 16 September 2025 -
Jalan Rusak! Distribusi Makan Bergizi Gratis di SDN 3 Ciherang Tanggamus Terhenti
Selasa, 16 September 2025