• Rabu, 10 September 2025

Purwopedia Masuk 12 Besar Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional 2025

Rabu, 10 September 2025 - 13.45 WIB
20

Tim juri dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia saat melakukan kunjungan lapangan ke Purwopedia pada Selasa (9/9/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pesawaran — Perpustakaan Desa Purworejo, Kecamatan Negeri Katon, atau yang akrab dikenal dengan nama Purwopedia, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Tahun ini, Purwopedia masuk dalam 12 besar Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik 2025 dan tercatat sebagai tiga besar perwakilan wilayah Sumatera.

Prestasi tersebut menjadi bukti nyata kiprah Purwopedia dalam mendorong literasi masyarakat desa. Sebagai bagian dari proses penilaian, tim juri dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melakukan kunjungan lapangan ke Purwopedia pada Selasa (9/9/2025).

Kedatangan tim juri disambut Staf Ahli Bupati Pesawaran Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Joni Arizoni, S.E., M.M. Turut mendampingi, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Camat Negeri Katon, Pj. Kepala Desa Purworejo Dean Nugroho, serta jajaran perangkat desa.

Dalam agenda tersebut, tim penilai meninjau secara langsung fasilitas, koleksi, hingga program literasi yang dikembangkan Purwopedia. Sejumlah inovasi layanan yang digagas perpustakaan desa ini dinilai mampu menggerakkan budaya baca sekaligus pemberdayaan masyarakat.

Staf Ahli Bupati Pesawaran, Joni Arizoni, dalam sambutannya mengapresiasi kedatangan tim juri nasional. Ia menyebut keberadaan Purwopedia memberi dampak besar terhadap peningkatan literasi warga. Pemerintah Kabupaten Pesawaran, lanjutnya, berharap ajang ini dapat menjadi ruang berbagi praktik baik antar-desa.

“Perpustakaan desa adalah aset penting. Bukan hanya pusat informasi dan pembelajaran, tetapi juga ruang rekreasi serta pemberdayaan warga. Lomba ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus motivasi untuk terus mengembangkan perpustakaan desa,” ujar Joni.

Sementara itu, perwakilan tim penilai nasional, Dra. Woro Titi Haryanti, M.A., menekankan pentingnya kehadiran perpustakaan desa bagi pembangunan literasi bangsa. Ia mengingatkan, perpustakaan tidak boleh dipandang sebatas gudang buku, melainkan pusat kegiatan masyarakat dan ruang belajar kontekstual.

“Desa adalah ujung tombak. Jika literasi di desa kuat, kita bisa menuju Indonesia Emas 2045. Literasi bukan sekadar membaca buku, melainkan bekal anak-anak untuk mengatur masa depan, meraih beasiswa, hingga meningkatkan kecakapan hidup,” kata Woro.

Woro juga menyampaikan selamat kepada Purwopedia yang berhasil mewakili Sumatera di tingkat nasional. Ia berharap perpustakaan desa ini terus konsisten meningkatkan kualitas layanan serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Selain menilai program dan fasilitas, tim juri nasional turut mengapresiasi tingginya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan Purwopedia. Dukungan datang dari karang taruna, lembaga pendidikan, pondok pesantren, hingga sekolah-sekolah di Desa Purworejo yang rutin memanfaatkan layanan perpustakaan.

Pj. Kepala Desa Purworejo, Dean Nugroho, menjelaskan bahwa Purwopedia telah menghadirkan beragam program unggulan. Beberapa di antaranya ialah kelas literasi digital, pojok baca anak, ruang kreatif remaja, hingga kegiatan pemberdayaan ekonomi produktif berbasis literasi.

“Inovasi ini memperluas fungsi perpustakaan, bukan hanya sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran keterampilan dan penguatan ekonomi warga,” jelas Dean.

Keberhasilan Purwopedia menembus 12 besar nasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Pesawaran. Selain prestasi, capaian ini diharapkan membuka jalan untuk pengembangan literasi desa secara lebih luas.

Setelah sesi visitasi, Purwopedia masih harus mengikuti tahap presentasi daring yang memiliki bobot penilaian sebesar 30 persen. Dari setiap wilayah hanya diambil tiga terbaik sebelum akhirnya ditentukan juara nasional yang dijadwalkan diumumkan pada Oktober 2025. (*)