• Senin, 28 Juli 2025

Rumah Baca Yussuf Terima 1.000 Buku dari Perpusnas, Ajak Sekolah Sekitar Gencarkan Literasi

Senin, 28 Juli 2025 - 10.54 WIB
18

Lembaga literasi Rumah Baca Yusuf menerima bantuan 1.000 eksemplar buku bermutu, dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Foto: Yogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Way Kanan - Semangat literasi terus digelorakan oleh Rumah Baca Yussuf, sebagai upaya membangun generasi muda yang gemar membaca dan haus akan pengetahuan.

Lembaga literasi Rumah Baca Yussuf yang terletak di Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan ini secara resmi menerima bantuan 1.000 eksemplar buku bermutu, dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).

Sebagai bentuk pemanfaatan koleksi dan fasilitas literasi yang ada, Rumah Baca Yussuf kini mengundang sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan di sekitar untuk melakukan kunjungan literasi dan kegiatan membaca bersama.

Undangan tersebut telah disampaikan secara resmi melalui surat pemberitahuan kepada sejumlah sekolah terdekat, antara lain:

1.TK dan SD Bunaya Baradatu

2.K Dharma Wanita Bhakti Negara

3.PT SDN 1 Bhakti Negara

4.PT SDN 2 Setia Negara

Pengelola rumah Baca Yussuf, Esa Kurniasih mengatakan, tambahan buku ini menambah koleksi buku di Rumah Baca Yusuf.

"Dengan tambahan koleksi tersebut, saat ini Rumah Baca Yussuf telah memiliki total 2.129 buku bacaan, mencakup beragam genre seperti fiksi, nonfiksi, referensi pelajar, keagamaan, lingkungan hidup, hingga pengembangan karakter," ujarnya.

Ia berharap, koleksi ini mampu memperluas wawasan sekaligus menarik minat baca anak-anak dan remaja di sekitar wilayah Baradatu.

Selain itu, pihaknya juga akan menjaga kepercayaan Perpustakaan Nasional RI.

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan dari Perpustakaan Nasional. Ini menjadi energi baru bagi kami untuk terus menghidupkan literasi di tengah masyarakat," katanya.

Pihaknya juga berharap, depannya dapat menjadi mitra aktif bagi sekolah-sekolah sekitar dalam mengembangkan budaya literasi, sekaligus menciptakan ekosistem membaca yang hidup dan berkelanjutan.

"Mari tumbuhkan generasi pembaca, karena membaca adalah jendela dunia," pungkasnya. (*)