• Senin, 28 Juli 2025

Produksi Perikanan Lampung Capai 364 Ribu Ton, Gubernur Dorong Jadi Pilar Ekonomi Daerah

Senin, 28 Juli 2025 - 14.23 WIB
32

Kepala Biro Administrasi Pimpinan Tina Malinda saat memimpin apel mingguan di Lingkungan Pemprov Lampung, di Lapangan Korpri, Komplek Kantor Gubernur Provinsi Lampung. Senin (28/07/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat produksi perikanan di Lampung tahun 2023 mencapai 364.076 ton.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menekankan pentingnya sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar ekonomi daerah.

Hal itu merupakan sambutan tertulis Gubernur yang disampaikan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Tina Malinda saat memimpin apel mingguan di Lingkungan Pemprov Lampung, di Lapangan Korpri, Komplek Kantor Gubernur Provinsi Lampung. Senin (28/07/2025).

Gubernur menyoroti potensi luar biasa sektor ini dalam mendukung kehidupan masyarakat pesisir dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan inovatif.

“Tujuan kita jelas, investasi tumbuh, hilirisasi berjalan, produktivitas meningkat, dan kesejahteraan masyarakat dirasakan hingga ke akar rumput,” ujar Tina menyampaikan pesan Gubernur Mirza.

Mirza juga mengingatkan pentingnya pengelolaan perikanan berbasis keberlanjutan. Penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan pesisir menjadi bagian penting dari upaya menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain itu, gubernur menyampaikan tiga arahan penting yaitu, mendorong kolaborasi lintas sektor secara aktif, fokus pada kebijakan dan program prioritas yang mendukung visi kepala daerah, serta meningkatkan pelayanan publik yang inovatif dan responsif.

Menghadapi dinamika fiskal nasional dan daerah, Gubernur juga menekankan optimalisasi penggunaan aplikasi Lampung In sebagai kanal komunikasi yang efektif dengan masyarakat.

Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengajak seluruh pemerintah daerah (pemda) di 15 kabupaten/kota untuk menjadikan pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) sebagai investasi utama.

Selain itu juga memastikan setiap kebijakan pembangunan menyasar pada peningkatan kualitas SDM di Provinsi Lampung.

Hal tersebut disampaikan Mirza saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Sekretaris Daerah se-Provinsi Lampung dalam rangka percepatan pembangunan daerah Tahun 2025 di Ballroom Hotel Holiday Inn Bukit Randu, Bandar Lampung, Selasa (22/7/2025).

Pada kesempatan itu, Mirza menegaskan pembangunan SDM menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.

Gubernur Mirza menjelaskan bahwa penguatan kualitas SDM merupakan tahapan penting dalam rencana besar pembangunan nasional.

Ia menyebut program prioritas 3 Cita yang telah disusun Pemprov Lampung bertujuan sebagai fondasi awal menuju masa keemasan Indonesia pada 2045, selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Targetnya adalah untuk mendukung, membuat landasan supaya nanti tahun 2045, Indonesia menjadi negara nomor 4 atau 5 terkaya di dunia,” ujarnya.

Gubernur Mirza menyampaikan bahwa saat ini Indonesia berada dalam fase bonus demografi yang harus dimanfaatkan secara optimal. Menurutnya, sebanyak 71 persen penduduk Lampung berada dalam rentang usia produktif, yakni antara 15 hingga 50 tahun.

Namun, ia mengingatkan bahwa potensi tersebut akan sia-sia tanpa didukung kualitas SDM yang mumpuni.

Lebih lanjut, Mirza memaparkan tantangan serius di sektor pendidikan di Lampung dimana salah satunya adalah rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang disebabkan oleh rendahnya capaian pendidikan.

Ia mengungkapkan bahwa hanya 62 persen lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lampung yang melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) dan dari total lulusan SMA, hanya 21 persen yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Karena itu pentingnya pembenahan menyeluruh, termasuk penguatan mutu guru dan sekolah,” tegas dia.

Pemerintah Provinsi Lampung, lanjutnya, tengah mengupayakan pembebasan biaya uang komite sekolah secara menyeluruh, termasuk untuk daerah-daerah dengan IPM rendah, agar pemerataan akses pendidikan bisa tercapai.

“Kita fokus ke pemerataan pendidikan, tidak ada lagi anak yang tidak bisa sekolah," tegasnya.

Selain itu, Mirza juga menekankan pentingnya investasi berkelanjutan di sektor pendidikan, meskipun dampaknya tidak langsung terlihat. “Rasanya efeknya nggak kelihatan sekarang. Tapi 5-10 tahun lagi, baru terasa,” ujarnya.

Ia menyebut, tidak ada satu pun negara di dunia ini yang maju tanpa didukung kualitas SDM yang baik. “Satu-satunya ciri peradaban akan maju kalau SDM-nya bagus,” pungkasnya. (*)