Produksi Gabah Lampung Baru 1,8 Juta Ton dari Target 3,5 Juta Ton

Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH), Ida Rachmawati. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Produksi gabah di Provinsi Lampung hingga 21 Juli 2025 baru mencapai 1,8 juta ton dari target 3,5 juta ton. Produksi gabah ini tersebar di 15 kabupaten/kota.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH), Ida Rachmawati, mengatakan hingga 21 Juli 2025, produksi gabah/padi di Provinsi Lampung sebanyak 1.810.307 ton (lihat tabel lengkap).
“Data produksi padi di Lampung sebanyak 1.810.307 ton. Itu untuk Januari–Juli 2025. Kalau sampai Desember diprediksi lebih dari 3 juta ton,” kata Ida, Rabu (24/7/2025).
Ida menyebut, data produksi padi ini tersebar di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Rinciannya, Kabupaten Lampung Tengah terbanyak dengan 433.413 ton, disusul Lampung Timur 277.742 ton, Lampung Selatan 251.337 ton, Tulang Bawang 183.064 ton, dan Mesuji 135.517 ton.
Selanjutnya, Kabupaten Tanggamus sebanyak 86.844 ton, Pringsewu 86.073 ton, Pesawaran 83.107 ton, Way Kanan 70.931 ton, Lampung Utara 69.953 ton, dan Pesisir Barat 42.085 ton.
Kemudian, Kabupaten Lampung Barat sebanyak 37.304 ton, Tulangbawang Barat 33.759 ton, Kota Metro 17.317 ton, dan Kota Bandar Lampung sebanyak 1.864 ton.
Ida mengungkapkan, produksi padi terbanyak terjadi pada bulan April, sebanyak 797.741 ton. Sedangkan produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yakni 28.888 ton.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, menyebut bahwa pada 2025 ini Pemprov Lampung telah menetapkan target produksi padi sebanyak 3,5 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 2,7 juta ton.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Pamuji Lestari, mengatakan Provinsi Lampung termasuk wilayah utama di Indonesia sebagai target swasembada pangan.
Pamuji menyatakan, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus berupaya mewujudkan swasembada pangan dengan target peningkatan produksi gabah yang lebih tinggi.
Ia mengungkapkan, pemerintah telah mencanangkan lima wilayah utama di Indonesia sebagai target swasembada pangan, yakni Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.
Sementara itu, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mencatat telah menyerap gabah sebanyak 139.900 ton, atau sekitar 97 persen dari target tahun 2025 yang ditetapkan sebesar 143.000 ton setara beras.
Pemimpin Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, mengatakan proses penyerapan gabah masih berlangsung dan optimistis target akan tercapai hingga akhir tahun.
“Serapan gabah masih berjalan dan belum ditutup. Target kami sebanyak 143 ribu ton setara beras, dan sampai sekarang sudah tercapai 139.900 ton atau 97 persen,” kata Nurman, Jumat (18/7/2025).
Ia menjelaskan, Bulog masih membeli gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Namun, harga di tingkat petani kini sudah melebihi HPP.
“Harga pembelian kami tetap Rp6.500 per kilogram. Tapi di lapangan, harganya sudah lebih tinggi dari itu,” jelasnya.
Nurman mengungkapkan, saat ini Bulog masih mendapatkan pasokan gabah dari Kabupaten Tanggamus sebanyak 100 hingga 150 ton per hari. Namun, di daerah lain seperti Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Pringsewu, petani enggan menjual karena harga pasar lebih tinggi.
“Kita masih bisa beli dari Tanggamus sekitar 100–150 ton per hari. Di daerah lain tidak ada yang mau menjual ke Bulog dengan harga Rp6.500,” ujarnya.
Bulog kini tengah bersiap menyambut panen raya di sejumlah wilayah seperti Mesuji, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Metro, dan Lampung Selatan.
“Daerah atas mulai panen. Kita akan tetap beli dengan harga Rp6.500,” tambahnya.
Selain itu, Bulog Lampung juga mencatat stok beras tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Saat ini, jumlah stok beras yang tersimpan di gudang mencapai 151.857 ton.
“Stok ini akan digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta bantuan pangan mulai Juli hingga Desember 2025,” kata Nurman. (*)
Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Jumat 25 Juli 2025 dengan judul "Produksi Gabah Lampung Baru 1,8 Juta Ton dari Target 3,5 Juta Ton”
Berita Lainnya
-
Dosen Tetap FTIK Universitas Teknokrat Indonesia Raih Gelar Doktor dari UGM
Jumat, 25 Juli 2025 -
Pimpinan BUMD di Way Kanan Jadi Tersangka Korupsi Dana Penyertaan Modal Rp661 Juta
Jumat, 25 Juli 2025 -
Seluruh Koperasi Merah Putih di Lampung Sudah Berbadan Hukum, Bisa Ajukan Pinjaman Hingga Rp3 Miliar
Jumat, 25 Juli 2025 -
Reses di Way Kandis, Kostiana Siap Tindaklanjuti Keluhan Warga Soal Jalan Rusak dan Banjir
Jumat, 25 Juli 2025