Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Kesehatan setempat tengah membangun Laboratorium Kesehatan Masyarakat yang berlokasi di Kecamatan Balik Bukit.

Pembangunan fasilitas tersebut menelan anggaran lebih dari Rp13,5 miliar dan dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2025.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupas Tuntas, pekerjaan proyek pembangunan fasilitas kesehatan tersebut secara resmi dimulai berdasarkan kontrak tertanggal 5 Juni 2025, dengan nomor kontrak 449/093/III.02/PAN.BJ/2025.

Dalam kontrak tersebut disebutkan waktu pelaksanaan pekerjaan selama 200 hari kalender, yang berarti proyek ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025 atau awal Januari 2026.

Pelaksana proyek utama adalah CV Fatih, sementara pengawasan teknis dilakukan oleh konsultan pengawas CV Denmask. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp12.531.254.900.

Proyek ini merupakan bagian dari kegiatan pembangunan fasilitas kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan layanan laboratorium kesehatan di wilayah Lampung Barat, terutama dalam menunjang deteksi serta pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Tak hanya gedung laboratorium utama, proyek ini juga mencakup pembangunan fasilitas penunjang seperti drainase dan rigid beton di sekeliling gedung yang berada di area laboratorium tersebut.

Pekerjaan ini dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi CV Flamboyan dengan nilai kontrak Rp998.281.747. Pekerjaan ini juga ditargetkan selesai dalam 200 hari kalender, dengan nomor kontrak 449/095/III.02/PAN.BJ/2025.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Kesehatan Lampung Barat, Cahyani Susilawati, membenarkan bahwa proyek pembangunan tersebut merupakan bagian dari program DAK 2025 dan menjadi tanggung jawab pihaknya sebagai pemilik kegiatan.

“Benar, proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kabupaten Lampung Barat saat ini sedang berjalan sesuai tahapan, dan pengawasan teknis dari konsultan juga sedang berlangsung,” kata Cahyani, saat dimintai keterangan, Rabu (17/7/2025).

Menurut Cahyani, keberadaan laboratorium ini akan menjadi fasilitas strategis dalam penguatan sistem kesehatan di daerah, utamanya dalam melakukan surveilans penyakit, pengujian sampel, hingga mendukung program-program kesehatan lingkungan dan gizi masyarakat.

"Laboratorium ini diharapkan dapat meningkatkan layanan pemeriksaan sampel makanan, air bersih, sanitasi lingkungan, dan deteksi dini penyakit berbasis laboratorium. Kita berharap pada tahun 2026 mendatang sudah bisa beroperasi,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan awal di lapangan, sejumlah alat berat dan material konstruksi telah mulai disiapkan oleh kontraktor pelaksana. Aktivitas pekerjaan pembangunan fondasi dasar gedung sudah mulai dilakukan.

Masyarakat berharap pelaksanaan proyek ini dapat berjalan transparan, tepat waktu, dan sesuai spesifikasi, mengingat nilai anggarannya yang tergolong besar serta menyangkut layanan dasar publik yang penting.

"Iya, harapannya pembangunan proyek ini dikerjakan secara profesional dan sesuai rencana anggaran yang telah ditetapkan. Jangan sampai sudah menghabiskan anggaran besar tapi hasilnya kurang maksimal," kata salah satu warga saat dimintai tanggapan di sekitar lokasi. (*)