• Kamis, 17 Juli 2025

‎Bantuan Beras 20 Kg untuk 106.415 Keluarga di Lampung Selatan Dimulai Juli Ini

Rabu, 16 Juli 2025 - 18.12 WIB
83

Kantor Cabang Bulog Lampung Selatan. Foto: Ist.

‎Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kabar baik datang untuk masyarakat Lampung Selatan. Sebanyak 106.415 keluarga penerima manfaat (KPM) akan segera menerima bantuan pangan berupa beras sebanyak 20 kilogram per keluarga.

Bantuan tersebut disalurkan pemerintah melalui Perum Bulog dan mulai disalurkan pada bulan Juli ini.

‎Kepala Kantor Cabang Bulog Lampung Selatan, Fedrial Farhan, menyampaikan bahwa seharusnya bantuan diberikan sebesar 10 kilogram per keluarga setiap bulannya.

Namun karena penyaluran untuk bulan Juni sempat tertunda, maka pada bulan Juli ini bantuan disalurkan sekaligus dua bulan, sehingga totalnya menjadi 20 kilogram per keluarga.

"Itulah sebabnya pada bulan Juli ini, penerima bantuan pangan mendapatkan beras sebanyak 20 kg. Penyaluran bulan Juni dan Juli disatukan,” kata Fedrial saat diwawancarai, Rabu (16/07/2025).

‎Ia menegaskan, bantuan pangan tersebut diharapkan bisa membantu meringankan beban hidup masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.

Penyaluran bantuan akan melibatkan petugas yang telah ditunjuk di masing-masing desa di seluruh Lampung Selatan, sehingga pendistribusiannya dapat tepat sasaran kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan.

‎Farhan menjelaskan bahwa data penerima bantuan ini bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola oleh Kementerian Sosial.

Dengan adanya data dari pusat tersebut, pihak Bulog tinggal menjalankan penyaluran sesuai daftar yang telah ditetapkan.

“Data penerima bantuan sudah kami pegang dan berasal dari DTSEN Kemensos. Kami hanya menjalankan penyaluran sesuai data,” ujarnya.

‎Fedrial juga mengingatkan seluruh penerima bantuan untuk ikut mengawasi kualitas dan kuantitas bantuan yang diterima.

Bulog berkomitmen menjaga mutu beras yang disalurkan. Apabila ditemukan beras yang kualitasnya di bawah standar beras medium atau beratnya tidak sesuai dengan ketentuan 10 kilogram per karung, masyarakat diminta segera melapor ke petugas pelaksana di desa untuk mendapatkan penggantian.

"Kami pastikan tidak ada toleransi untuk beras yang kualitasnya jelek atau timbangannya kurang. Jika ada yang menerima seperti itu, silakan lapor ke petugas desa untuk segera ditukar. Kami pasti akan mengganti,” tegasnya.

‎Untuk sementara, penyaluran bantuan pangan ini baru mencakup dua alokasi saja, yakni untuk bulan Juni dan Juli.

Sementara itu, penyaluran untuk alokasi bulan berikutnya masih menunggu perintah lanjutan dari pemerintah pusat.

‎Farhan juga memastikan bahwa stok beras di Lampung Selatan dalam kondisi aman, bahkan melebihi target yang ditetapkan.

Hingga pertengahan Juli ini, Bulog telah mengamankan stok sebanyak 22.500 ton beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun depan.

Selain itu, pihak Bulog juga telah menyerap gabah hasil panen petani lokal melebihi target yang ditetapkan. Dari target pengadaan sebesar 54.000 ton gabah, Bulog telah berhasil menyerap sebanyak 55.000 ton.

Bahkan, lebih dari 8.000 ton beras hasil pengadaan dari Lampung Selatan sudah dikirim ke gudang Bulog di wilayah lain.

‎Keberhasilan ini, kata Fedrial, merupakan bagian dari komitmen Bulog dalam mendukung penuh program prioritas pemerintah pusat mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Hal tersebut juga sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah.

‎Fedrial menambahkan, pemerintah telah menetapkan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.

Kebijakan harga ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi para petani agar hasil panen mereka tetap terserap dengan harga layak.

"Dengan harga tersebut kami berharap para petani di Lampung Selatan semakin sejahtera, karena harga gabah di tingkat petani terus terjaga. Ini juga bukti keseriusan kami untuk mendukung swasembada pangan nasional,” tutup Fedrial. (*)