• Senin, 14 Juli 2025

MPLS Dimulai, Disdikbud Lampung Tekankan Materi Bahaya Narkoba, LGBT, dan Tawuran

Senin, 14 Juli 2025 - 15.10 WIB
12

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico saat diwawancarai di ruang kerjanya. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menyampaikan bahwa kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Lampung resmi dimulai hari ini, Senin (14/7/2025).

Menurut Thomas, terdapat dua poin utama yang menjadi fokus dalam pelaksanaan MPLS tahun ini, yakni penanaman pendidikan karakter serta penyesuaian siswa terhadap lingkungan dan situasi sekolah.

"Bagaimana kita memberikan pendidikan karakter bagi siswa, kemudian bagaimana siswa itu adaptif dengan situasi sekolah," ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya.

Ia menjelaskan, materi yang diberikan kepada siswa selama MPLS meliputi bahaya narkoba, bahaya LGBT, pentingnya menghindari aksi tawuran, serta pemahaman tentang penyimpangan seksual sejak dini.

Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan visi misi sekolah. Semua materi ini bertujuan agar siswa mampu menjalani proses belajar selama tiga tahun ke depan sesuai dengan rambu-rambu karakter, baik dari aspek intelektual maupun keagamaan.

"Agar nanti betul-betul lulus dengan karakter anak-anak yang baik, pembekalan awal ini harus komprehensif," tegasnya.

Thomas menambahkan, pihak sekolah telah membentuk panitia khusus untuk memastikan seluruh materi MPLS benar-benar dilaksanakan sesuai rencana. Panitia tersebut akan mengawasi secara langsung dan memberikan laporan evaluasi.

Berdasarkan evaluasi dari pelaksanaan tahun sebelumnya, Disdikbud juga menegaskan tidak boleh ada lagi keterlibatan senior dalam bentuk kegiatan yang berpotensi menyebabkan perundungan.

"Jadi benar-benar pihak panitia sekolah yang merupakan unsur OSIS, guru-guru yang berperan. Kita juga libatkan pihak BNN," jelasnya.

Jika sebelumnya MPLS hanya berlangsung selama tiga hari, tahun ini durasinya ditambah menjadi lima hari agar pembinaan bisa lebih maksimal.

Tak hanya itu, Thomas turut memperkenalkan konsep kebiasaan anak unggul yang diharapkan bisa ditanamkan sejak awal. Kebiasaan tersebut antara lain bangun tidur tepat waktu, olahraga, sholat, hidup bermasyarakat, tidur lebih awal, melipat selimut, serta tidak membuang sampah sembarangan.

"Ini menjadi bagian penting dari pembentukan karakter anak agar mereka terbiasa dengan kedisiplinan dan tanggung jawab sejak dini," tutupnya. (*)