Lampung Selatan Daerah Tertinggi Angka Kecelakaan dengan 187 Kejadian

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Polda Lampung merilis data kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya
sepanjang periode Januari hingga Juni 2025.
Berdasarkan data Satlantas
jajaran Polres/Ta, tercatat sebanyak 894 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi
di seluruh Lampung selama enam bulan pertama tahun ini.
Dari ratusan kasus tersebut,
sebanyak 273 korban meninggal dunia (MD), 610 luka berat (LB), dan 828 luka
ringan (LR). Total korban akibat kecelakaan mencapai 2.605 orang, dengan
kerugian materiil ditaksir mencapai lebih dari Rp 5,2 miliar.
Kecelakaan terbanyak terjadi
di wilayah Polres Lampung Selatan (Lamsel), dengan 187 kejadian. Wilayah ini
juga mencatat jumlah korban tertinggi, yakni 574 orang, dengan kerugian
materiil mencapai Rp 2,1 miliar.
Berikutnya, Polres Lampung
Timur (Lamtim) berada di posisi kedua dengan 102 kasus, disusul Polres Lampung
Tengah (Lamteng) dengan 104 kasus. Di Lamtim sendiri, tercatat 263 korban,
sedangkan di Lamteng jumlah korban mencapai 307 orang.
Sementara itu, wilayah
dengan angka kecelakaan terendah tercatat di Polres Pesibar dengan hanya 1
kasus, dengan 1 korban luka ringan dan kerugian materiil sebesar Rp 48,5 juta.
Adapun wilayah hukum
Polresta Bandar Lampung mencatat 51 kasus, dengan 78 korban dan kerugian
materiil mencapai Rp 224,8 juta.
Total kerugian materiil dari
seluruh kecelakaan lalu lintas di Lampung selama semester pertama 2025 ini
mencapai Rp 5.207.509.000.
Selain musibah, yang menjadi
faktor tingginya angka kecelakaan di Lampung yakni kurang taatnya masyarakat
saat berkendara sehingga mengabaikan keselamatan
Meminimalisir hal Tersebut,
Polda Lampung menggelar operasi patuh Krakatau yang dimulai sejak hari ini
hingga dua pekan ke depan 27 Juli 2025.
Kapolda Lampung Irjen Pol
Helmy Santika memimpin apel dan secara simbolis menyematkan pin kepada
perwakilan personel sebagai tanda dimulainya operasi.
Mengusung tema “Tertib
Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas 2025”, operasi ini melibatkan
674 personel gabungan. Helmy mengatakan operasi akan berlangsung selama 14
hari, mulai 14 hingga 27 Juli 2025, serentak di seluruh Indonesia.
“Operasi Patuh Krakatau
merupakan bentuk komitmen Polri dalam membangun budaya tertib berlalu lintas,
menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan,” ujar Helmy dalam sambutannya
Senin (14/7/25)
Dirinya berharap operasi ini
tak hanya berorientasi pada penindakan pelanggaran, tetapi juga mengedepankan
edukasi kepada masyarakat.
Sasaran operasi meliputi
pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti tidak mengenakan
helm, melawan arus, berkendara ugal-ugalan, hingga pengendara di bawah pengaruh
alkohol.
“Budaya tertib berlalu
lintas adalah tanggung jawab kita bersama demi menyelamatkan jiwa masyarakat
dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2025,” tutup Helmy.
Polda Lampung mengimbau
masyarakat untuk selalu berhati-hati di jalan raya, mematuhi rambu lalu lintas,
serta memastikan kondisi kendaraan layak pakai untuk mengurangi risiko
kecelakaan. (*)
Berita Lainnya
-
4 Pencuri Motor Asal Lamtim Ditangkap di Bandar Lampung, Satu Diantaranya Mahasiswa
Senin, 14 Juli 2025 -
4 Jemaah Haji Bandar Lampung Wafat, Kemenag Tekankan Pentingnya Persiapan Fisik dan Mental
Senin, 14 Juli 2025 -
750 Warga Ikuti Program Umroh Bandar Lampung 2025, Kloter Pertama Berangkat 16 Juli
Senin, 14 Juli 2025 -
Ketika SD Negeri di Pusat Kota Hanya Dapat 5 Murid
Senin, 14 Juli 2025