• Jumat, 11 Juli 2025

Dikeluhkan Warga, Tambal Sulam Jalan Nasional di Lambar Juga Sering Sebabkan Kecelakaan

Jumat, 11 Juli 2025 - 13.59 WIB
22

Potret salah satu titik proyek tambal sulam yang berlubang dan dikeluhkan masyarakat. Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Keluhan masyarakat terhadap proyek tambal sulam di ruas jalan nasional di Lampung Barat terus mencuat. Pasca diberitakan, sejumlah warga melaporkan bahwa kondisi jalan yang berlubang sudah beberapa kali menelan korban.

Salah satu insiden terjadi di wilayah Pekon (Desa) Kembahang, Kecamatan Batu Brak. Seorang pengendara motor dikabarkan sempat terjatuh akibat berusaha menghindari lubang yang terbuka di tengah jalan. Menurut warga, kejadian tersebut terjadi belum lama ini saat malam hari.

"Motor korban oleng karena mendadak menghindari lubang, akhirnya jatuh. Untungnya tidak luka parah, hanya syok saja,” ujar seorang warga kepada usai membaca pemberitaan sebelumnya, Jumat (11/7/2025).

Menurutnya, lubang yang ditinggalkan di jalan pasca proses milling (pengupasan permukaan) sangat berbahaya, apalagi tidak dilengkapi rambu peringatan yang memadai.

Kondisi ini membuat banyak pengendara kaget dan sulit menghindar, terutama saat melaju dengan kecepatan sedang di malam hari.

Baca juga : Proyek Tambal Sulam Jalan Nasional di Lampung Barat Ancam Keselamatan Pengendara

Keluhan serupa juga datang dari kawasan Sekuting Terpadu, Kecamatan Balik Bukit. Seorang warga bernama Dayat mengaku melihat pengendara mengalami kecelakaan saat melintasi ruas jalan yang tengah dalam proses perbaikan.

"Pengendara itu jatuh waktu lewat jalan yang sudah dikupas. Motor langsung goyang karena ban depan masuk lubang. Tangan dan kaki lecet-lecet. Tapi alhamdulillah korban nggak sampai harus ke puskesmas,” ujar Dayat.

Dayat menambahkan, ruas jalan tersebut memang terlihat tidak rata dan membahayakan. Ia menyayangkan pihak pelaksana proyek yang tidak segera menutup kembali lubang yang telah dikupas, padahal jalan nasional merupakan akses utama dan ramai dilalui setiap hari.

"Saya harap pemerintah atau kontraktor lebih cepat menindaklanjuti. Jangan dibiarkan terlalu lama terbuka begitu. Kami khawatir kalau dibiarkan, bisa jatuh korban lebih banyak lagi. Jadi kalau bisa, segera dibereskan,” kata dia.

Keluhan lain juga disampaikan oleh warga bernama Danu. Ia mengaku pada malam sebelumnya juga hampir menjadi korban akibat lubang proyek yang dibiarkan lama tanpa penanganan. Ia nyaris terjatuh karena minimnya rambu di lokasi.

"Memang ngaur proyek ini. Kemarin malam saya hampir jatuh di depan MTs Gunung Sugih. Sebagai usulan saja buat pemerintah, kami selaku masyarakat berharap agar setelah dilubangi, langsung ditambal. Jangan dibiarkan begitu saja karena membahayakan. Jadi konsepnya ya, melubangi langsung ditambal," pungkasnya. (*)