Hingga 31 Mei Pendapatan Negara Regional Lampung Rp4,21 Triliun

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung, Purwadhi Adhiputranto. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kinerja Pendapatan Negara Regional Lampung
konsisten tumbuh. Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan
(DJPb) Provinsi Lampung mencatat hingga 31 Mei 2025, terhitung realisasi
sebesar Rp4,21 triliun telah dihimpun, atau 37,86 persen dari target, dan naik
24,43 persen secara tahunan (yoy).
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung, Purwadhi Adhiputranto menyampaikan,
pertumbuhan pendapatan ditopang oleh penerimaan pajak yang tumbuh akseleratif
28,46 persen (yoy) dari sektor pajak perdagangan internasional yang
melonjak 205,99 persen (yoy), dengan
kinerja Bea Keluar sebagai kontributor utama.
“Lampung masih menunjukkan
surplus neraca perdagangan
sebesar USD 238,41
juta dengan Kinerja Bea Keluar
atas ekspor berhasil meningkat 754,88 persen (yoy), meskipun ekspor Lampung
April 2025 terkontraksi -39,08 persen (mtm) akibat ketidakpastian global,”
ungkap dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/7/2025).
Purwadhi melanjutkan, pada sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
tercatat pertumbuhan realisasi yang optimal. Nilai realisasi sebesar
Rp598,04 miliar, atau 54,91 persen dari
target dengan pertumbuhan 4,62 persen
(yoy) menjadikan realisasi PNBP
bulan Mei lebih
baik daripada bulan
lalu.
Sementara dari sisi belanja negara, meskipun realisasi belanja negara
secara tahunan terkontraksi akibat
efisiensi belanja barang dan belanja modal oleh Kementerian/Lembaga (K/L),
pertumbuhan positif pada transfer ke daerah dan belanja bantuan sosial
mencerminkan keberlanjutan dukungan fiskal terhadap regional Lampung dalam
menjalankan fungsi layanan publik dan dukungan kepada masyarakat daerah.
“Hingga 31 Mei 2025, belanja negara telah mencapai nilai sebesar Rp11,92
triliun, dengan nilai Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp2,69 triliun dan
transfer ke daerah sebesar Rp9,23 triliun,” jelasnya.
Menurutnya efisiensi belanja negara cukup terlihat dari kinerja realisasi
total belanja negara yang terkontraksi sebesar -7,85 persen (yoy), dengan
rincian belanja pemerintah pusat
(K/L) yang terkontraksi -27,76 persen (yoy) utamanya akibat efisiensi
belanja barang dan belanja modal, sementara transfer ke daerah tetap tumbuh
0,21 persen (yoy).
“Meskipun secara tahunan terjadi efisiensi pada belanja barang dan belanja
modal sebagai bagian dari kebijakan efisiensi belanja, terdapat indikasi
percepatan realisasi anggaran pada bulan Mei 2025. Pertumbuhan yang cukup
tinggi secara bulanan menunjukkan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan mulai
berjalan lebih intensif, yang mencerminkan perbaikan ritme penyerapan
anggaran,” ungkapnya.
Ia menilai defisit anggaran terus melanjutkan tren penyempitan, pada akhir bulan
Mei 2025 tercatat defisit sebesar Rp7,71 triliun, atau menyempit -19,28 persen
(yoy).
“Strategi defisit fiskal di tengah efisiensi anggaran menggambarkan
bahwa APBN masih berperan penting
sebagai peredam guncangan (shock absorber) atas dampak ketidakpastian
perekonomian global untuk menjaga daya beli masyarakat melalui belanja negara
dan transfer ke daerah di Lampung,” ucapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Hadirkan Artis Ibukota, Persiapan Bandar Lampung Expo 2025 Capai 80 Persen
Rabu, 02 Juli 2025 -
Kejari Bandar Lampung Setor Rp900 Juta Uang Korupsi Program Griya BNI Cabang Tanjung Karang
Rabu, 02 Juli 2025 -
Pesan Haru Rektor UIN RIL ke Wisudawan Periode II 2025: Ilmu Ini untuk Siapa?
Rabu, 02 Juli 2025 -
Dosen Universitas Teknokrat Jadi Keynote Speaker pada Seminar Internasional ICTERLT 2025
Rabu, 02 Juli 2025