• Kamis, 15 Mei 2025

Calon Jamaah Haji Asal Tanggamus, Termuda 19 dan Tertua 93 Tahun

Kamis, 15 Mei 2025 - 14.25 WIB
292

Bupati Tanggamus, Moh Saleh Asnawi, saat menyalami Nistam Arsomedjo, calon haji tertua Kabupaten Tanggamus. Foto: Sayuti/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Di antara ratusan calon jamaah haji asal Kabupaten Tanggamus yang dilepas keberangkatannya oleh Bupati Moh Saleh Asnawi, Kamis (15/5/2025), dua nama mencuri perhatian.

Mereka adalah Bapak Nistam Arsomedjo Arsadikardya dan Muhammad Nizal Faris Sengaji Berisang, dua generasi dengan perbedaan usia 74 tahun, namun bersatu dalam satu tujuan mulia yakni memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci.

Nistam Arsomedjo, pria kelahiran Jawa Tengah pada 27 Februari 1931, tercatat sebagai calon haji tertua dengan usia 93 tahun 4 bulan. Beralamat di Tanjung Senang RT/RW 002/002, Desa Tajung Sari, Kecamatan Bulok, semangatnya yang tak tergoyahkan untuk berhaji menjadi teladan luar biasa bagi banyak orang.

Di sisi lain, Muhammad Nizal Faris Sengaji Berisang yang lahir pada 2 Maret 2006 di Bandar Lampung, menjadi calon haji termuda. Berusia 19 tahun 2 bulan, ia berasal dari Jalan Raya Lintas Barat, Pekon Srikuncoro, Kecamatan Semaka.

Di usia yang masih sangat muda, Nizal telah menunjukkan komitmen luar biasa untuk menapaki jejak spiritual umat Islam.

Keduanya hadir dalam prosesi pelepasan jemaah haji Kabupaten Tanggamus, yang berlangsung khidmat dan penuh haru.

Dua sosok yang mewakili ujung usia yang berbeda ini justru menjadi simbol kekuatan niat dan keteguhan hati dalam menjalankan rukun Islam kelima.

Dalam momen pelepasan, Ustadz Hilmi, salah satu tokoh agama yang turut hadir melepas keberangkatan calon jamaah haji Tanggamus menyampaikan rasa haru dan kagumnya.

"Melihat ada yang berusia 93 tahun dan ada pula yang baru 19 tahun, membuat kita semua tersentuh. Ini bukti bahwa cinta kepada Allah dan rindu pada Baitullah tidak dibatasi umur. Yang penting adalah kesiapan hati, niat yang lurus, dan keyakinan,” ujar Ustadz Hilmi dengan mata berkaca-kaca.

Ia menambahkan bahwa keikhlasan dan semangat para calon jemaah haji tahun ini menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama generasi muda.

"Ananda Nizal menjadi contoh bahwa di tengah arus dunia modern, masih ada anak muda yang hatinya terpaut pada ibadah. Sementara Bapak Nistam menunjukkan kepada kita bahwa tak ada kata terlambat untuk mendekat kepada Allah SWT,” tambahnya.

Prosesi pemberangkatan jemaah haji Tanggamus pun terasa istimewa. Doa-doa dipanjatkan oleh keluarga dan kerabat yang mengiringi, berharap seluruh jemaah diberi kekuatan, kesehatan, dan kelancaran selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Dari Tanggamus menuju Mekkah, perjalanan mereka bukan sekadar fisik, tetapi juga spiritual, sebuah bukti bahwa iman tak mengenal batas usia.

"Semoga seluruh jemaah kembali ke tanah air dengan membawa predikat haji yang mabrur dan keberkahan bagi negeri ini," pugkasnya. (*)