• Kamis, 24 April 2025

Gubernur Lampung Optimis Target Panen 3,5 Juta Ton Gabah Tercapai

Rabu, 23 April 2025 - 13.17 WIB
71

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso saat melakukan penanaman padi menggunakan mesin tanam. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya untuk mencapai target panen sebesar 3,5 juta ton gabah tahun ini, naik signifikan dari capaian sebelumnya sebesar 2,7 juta ton.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dalam kegiatan Gerakan Tanam Padi Serentak di Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Rabu (23/4/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Musim Tanam (MT) II serentak di 14 provinsi di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut memberikan sambutan secara virtual melalui aplikasi Zoom. Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan keyakinan bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan, bahkan menjadi lumbung pangan dunia.

"Saya melihat ini benar-benar sangat mungkin dan kita akan bisa. Indonesia tidak hanya swasembada pangan, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Sehingga kita sudah bisa membantu negara lain, kita bisa membantu negara-negara kita dari segi kemanusiaan," kata Prabowo Subianto dalam sambutannya.

Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak, mulai dari Menteri Pertanian dan jajarannya, pemerintah daerah, hingga kelompok tani. Ia menegaskan pentingnya sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan nasional.

"Kalau pangan kita aman, maka negara aman. Tidak usah khawatir, negara kita kuat, negara kita kaya. Semua kekayaan rakyat dan kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati oleh seluruh rakyat," tegas Presiden.

Menanggapi arahan Presiden, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menekankan bahwa kolaborasi lintas instansi menjadi kunci dalam meningkatkan produksi gabah di Provinsi Lampung.

"Ini ada teman dari Kementan juga dan kita sudah kolaborasi. Semua instrumen dan instansi bekerja sama, bagaimana penanaman ini bisa serentak dan baik sampai panen," ujarnya usai kegiatan tanam padi serentak.

Gubernur menjelaskan bahwa target produksi gabah Lampung tahun ini sebesar 3,5 juta ton, naik dari target sebelumnya sebesar 2,7 juta ton. Selain fokus pada produksi, Pemprov Lampung juga berkomitmen memastikan gabah terserap dengan harga yang menguntungkan petani.

"Kita punya dua tugas utama: memastikan panen sesuai proyeksi 3,5 juta ton, dan memastikan gabah terserap dengan harga Rp6.500 per kilogram," ujarnya.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya sarana dan prasarana pascapanen di Lampung. Menurut Gubernur, ekosistem pertanian yang mendukung, termasuk pengering, gudang, dan akses distribusi, masih belum memadai untuk produksi skala besar.

"Ini sedang kami tangani terus-menerus. Kami akan bentuk ekosistemnya agar meningkat, supaya sarana dan prasarana pascapanen bisa cukup sesuai dengan proyeksi dan produksi kita," jelasnya.

Gerakan tanam serentak ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah berbagai tantangan global. Langkah ini juga selaras dengan komitmen Presiden untuk menjadikan sektor pertanian sebagai pondasi utama kekuatan ekonomi nasional.

Kementerian Pertanian sendiri telah menyiapkan berbagai dukungan, mulai dari distribusi benih unggul, bantuan alat mesin pertanian (alsintan), hingga program pendampingan teknis untuk petani di berbagai daerah.

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, Provinsi Lampung diyakini dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam menyukseskan program swasembada pangan nasional. (*)