• Minggu, 20 April 2025

Seluruh Sekolah di Kota Metro Diminta Periksa Kondisi Gedung

Minggu, 20 April 2025 - 12.01 WIB
93

Wakil Wali Kota Metro, Dr. Rafieq Adi Pradana, saat diwawancarai awak media. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Menyikapi peristiwa robohnya pagar SDN 2 Metro Pusat akibat hujan deras baru-baru ini, Pemkot Metro berencana mengeluarkan surat edaran resmi kepada seluruh sekolah untuk melakukan pemeriksaan kondisi gedung sekolah, guna mencegah musibah serupa.

"Nanti akan kita buat surat edaran juga ke sekolah-sekolah agar mereka melakukan pengecekan mandiri terhadap kondisi bangunannya," kata Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, saat memantau langsung proses pembersihan puing-puing pagar yang roboh bersama warga dan relawan, Minggu (20/5/2025).

"Apalagi memang tahun ini ada program renovasi untuk sejumlah sekolah. Dengan adanya kejadian ini, kita berharap hasil renovasi bisa lebih maksimal dan memberikan dampak nyata bagi kenyamanan dan keselamatan seluruh aktivitas belajar mengajar," imbuhnya.

Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya reaktif terhadap bencana, melainkan bagian dari langkah antisipatif untuk memastikan bahwa setiap bangunan sekolah di Kota Metro memenuhi standar keamanan yang layak.

Pemerintah berharap para kepala sekolah dan komite pendidikan dapat segera menindaklanjuti edaran tersebut dengan melakukan inspeksi sederhana, lalu melaporkan hasilnya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Sekolah adalah tempat anak-anak mengukir masa depan. Maka, keselamatan fisik lingkungan belajar adalah prioritas utama yang tak bisa ditawar.

Dengan curah hujan yang belakangan meningkat dan perubahan cuaca yang sulit diprediksi, ancaman bangunan tua yang sudah lapuk menjadi semakin nyata.

Dr. Rafieq juga menekankan bahwa keselamatan siswa, guru, dan tenaga kependidikan harus menjadi perhatian bersama.

"Kita ingin membangun budaya sadar bencana. Jangan menunggu terjadi kerusakan besar atau korban jiwa baru kita bertindak. Cegah sedini mungkin," tegasnya.

Edaran ini juga akan disertai dengan panduan singkat tentang bagaimana pihak sekolah dapat mengidentifikasi bangunan yang berpotensi membahayakan.

Selain itu, Pemkot berencana membuka kanal aduan bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan pendampingan teknis dari instansi terkait.

'Kalau kepala sekolah menemukan retakan, dinding miring, atau bagian atap yang sudah lapuk, segera laporkan. Kami akan siapkan tim teknis untuk melakukan audit dan memberi rekomendasi perbaikan,” imbuh Rafieq.

Langkah Pemkot Metro ini pun mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh pendidikan dan orang tua siswa. Mereka menyambut baik adanya perhatian serius terhadap infrastruktur pendidikan yang selama ini kerap luput dari sorotan publik hingga terjadi musibah.

Bagi Kota Metro, pendidikan adalah prioritas. Tidak hanya dari sisi kualitas kurikulum dan prestasi siswa, tetapi juga kenyamanan serta keamanan lingkungan belajar.

Renovasi fisik tanpa perencanaan matang justru bisa menjadi bumerang jika tidak memperhitungkan aspek keselamatan jangka panjang.

"Kita ingin semua sekolah di Metro punya standar keamanan yang sama. Bangunan harus kokoh, saluran air harus baik, tidak ada dinding yang rapuh atau berpotensi roboh. Ini bukan hanya proyek fisik, tapi investasi untuk melindungi anak-anak kita,” terang Rafieq.

Rencana edaran ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam menciptakan budaya sekolah yang lebih tanggap terhadap bencana.

Pemkot juga akan menggandeng BPBD dan Dinas Pendidikan untuk melakukan pendampingan berkala serta simulasi evakuasi kebencanaan di sekolah-sekolah.

"Semoga ini menjadi langkah awal untuk menjadikan semua sekolah di Metro sebagai sekolah tangguh bencana. Anak-anak kita berhak belajar di tempat yang aman. Dan itu adalah tanggung jawab kita bersama," tandasnya. (*)