• Kamis, 24 April 2025

Anggota Komisi III DPR RI Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Sudin: Tanpa 4 Pilar, Indonesia Bisa Hancur!

Jumat, 21 Maret 2025 - 13.00 WIB
1k

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Lengkung Langit 2, Bandar Lampung, pada Jumat (21/03/2025).. Foto: Ryanna/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi III DPR RI, Sudin, S.E., menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Lengkung Langit 2, Bandar Lampung, pada Jumat (21/03/2025).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Acara dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar SMA Negeri 7 Bandar Lampung, Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung Kostiana, serta Wakil Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Hi. Wiyadi, S.P., M.M.

Dalam sambutannya, Hi. Wiyadi menegaskan bahwa pemahaman terhadap 4 Pilar Kebangsaan merupakan modal utama dalam menjaga keutuhan bangsa.

"Jika kita memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan, maka persatuan Indonesia akan tetap kokoh, meskipun menghadapi berbagai tantangan zaman," ujarnya.

Sementara itu, Sudin, S.E., sebagai narasumber utama, menyoroti pentingnya 4 Pilar Kebangsaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman Indonesia.

"Bayangkan jika tidak ada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita bisa terpecah, berkonflik, bahkan menghadapi perang saudara. Inilah sebabnya kita harus terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan," tegasnya.

Sudin juga menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti maraknya judi online, pinjaman online ilegal, dan tawuran antar-remaja, yang dapat menggerus nilai-nilai kebangsaan.

"Saya berharap setelah sosialisasi ini, para peserta mendapatkan pencerahan dan semakin memahami pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Dalam sesi pemaparan materi, Prof. Dr. Hieronymus Soerjatisnanta, S.H., M.H., menekankan pentingnya memahami perbedaan sebagai kunci untuk mencapai keadilan sosial.

"Pancasila mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dalam keberagaman. Sayangnya, saat ini banyak orang mulai meninggalkan nilai-nilai tersebut," ungkapnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk kembali mengamalkan nilai-nilai Pancasila, mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, hingga pemerintahan.

Hal senada disampaikan oleh Dr. Donald Haris Sihotang, yang menyoroti kemajemukan Indonesia sebagai kekuatan, bukan hambatan.

"Negara kita terdiri dari berbagai suku, budaya, dan bahasa. Justru keberagaman ini yang harus kita jaga dengan memperkuat 4 Pilar Kebangsaan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Donald juga membagikan pengalamannya dalam dunia pendidikan.

Sebagai alumni UIN Raden Intan Lampung, ia menekankan bahwa meskipun berasal dari latar belakang berbeda, ia tetap bisa memahami nilai-nilai Islam dan menghargai perbedaan.

"Dari pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga," ujarnya.

Dalam sesi diskusi, beberapa peserta mengungkapkan pandangan mereka tentang pentingnya sosialisasi ini. Mereka menilai bahwa pemahaman terhadap 4 Pilar Kebangsaan harus terus ditanamkan, terutama kepada generasi muda, agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa.

Salah satu peserta dari SMA Negeri 7 Bandar Lampung menyampaikan bahwa sosialisasi ini membuka wawasannya tentang pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman.

"Dulu saya hanya tahu Pancasila sebagai hafalan, tetapi sekarang saya lebih memahami makna dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Acara sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan.

Dengan memperkuat 4 Pilar Kebangsaan, Indonesia dapat tetap bersatu dan tangguh menghadapi berbagai tantangan di masa depan. (*)