• Sabtu, 22 Februari 2025

Banjir Parah Landa Bandar Lampung, Warga Terdampak Harap Pemerintah Tangani Serius

Sabtu, 22 Februari 2025 - 08.04 WIB
245

Banjir di Pematang Wangi, Sepang Jaya, Sabtu (22/2/2025). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung sejak Jumat (21/2/2025) pukul 20.00 WIB hingga Sabtu (22/2/2025) dini hari menyebabkan sejumlah wilayah kembali terendam banjir.

Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung selama berjam-jam membuat genangan air bertahan hingga pagi hari, menghambat aktivitas warga dan menimbulkan berbagai kerugian.

Sejumlah wilayah yang terdampak cukup parah antara lain Pasir Gintung, Way Halim, Kedaton, Tanjung Senang, dan beberapa daerah lainnya.

Warga yang menjadi korban banjir mengaku kesulitan untuk beraktivitas karena air yang masih menggenang.

“Iya, setiap hujan deras pasti kebanjiran,” ungkap Totok, warga RT 09 LK II, Kelurahan Kedaton, yang rumahnya terendam banjir.

Ia mengatakan bahwa lokasi tempat tinggalnya, yang berada di belakang Mall Boemi Kedaton (MBK) dan dekat dengan rel kereta api, menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras turun.

Senada dengan Totok, Tika, warga Way Halim, juga mengalami hal yang sama. Ia mengungkapkan bahwa rumahnya kebanjiran untuk pertama kalinya.

“Ini baru pertama kali rumah saya kebanjiran. Airnya sekarang sudah setinggi lutut,” katanya dengan nada cemas.

Banjir kali ini juga dinilai sebagai yang terparah di tahun 2025 oleh beberapa warga.

Adi, seorang warga Pematang Wangi, Sepang Jaya, mengungkapkan bahwa wilayahnya yang sebelumnya tidak pernah terendam banjir kini mengalami genangan air hingga setinggi paha orang dewasa.

“Enggak pernah banjir di sini, tapi sekarang tingginya sampai paha,” ujarnya.

Menurut keterangan warga, banjir mulai terjadi sejak tengah malam. Namun, ketinggian air semakin bertambah sekitar pukul 04.00 WIB, membuat warga semakin panik.

Penyebab utama banjir diduga karena saluran air yang tidak berfungsi dengan baik serta banyaknya pohontumbang.

“Ini banjir terparah. Harapannya, pemerintah setempat bisa lebih memperhatikan kondisi kali dan drainase di wilayah ini. Kalau bisa, kali digeruk lagi dan ditembok supaya air bisa mengalir dengan lancar,” harap Isyana, salah seorang warga yang terdampak banjir.

Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini dengan melakukan pengerukan sungai, perbaikan saluran drainase.

Selain itu, mitigasi bencana banjir juga perlu diperhatikan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang. (*)