• Jumat, 31 Januari 2025

Pengembangan Wisata Budaya di Lampung Perlu Dukungan Semua Pihak

Kamis, 30 Januari 2025 - 13.55 WIB
53

Adi Susanto dan M. Irwan Nasution (baju hijau) saat menjadi narasumber dalam acara Kupas Podcast bertajuk "Pengembangan Sektor Pariwisata di Provinsi Lampung", yang digelar di kantor Kupas Tuntas Group, Bandar Lampung, Kamis (30/1/2025). Foto: Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wisata budaya di Provinsi Lampung masih belum mendapatkan perhatian yang cukup, meskipun daerah ini memiliki kekayaan budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.

Hal ini menjadi pembahasan utama dalam Kupas Podcast bertajuk "Pengembangan Sektor Pariwisata di Provinsi Lampung", yang digelar di kantor Kupas Tuntas Group, Bandar Lampung, Kamis (30/1/2025). 

Dalam diskusi tersebut, Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Lampung, Adi Susanto, menyoroti pentingnya pengembangan wisata budaya di Lampung agar tidak kalah dengan daerah lain seperti Bandung yang memiliki Saung Angklung Udjo.

Ia berpendapat bahwa wisata budaya di Lampung perlu lebih dikenal dan dikembangkan sebagai nilai jual tambahan bagi sektor pariwisata. 

"Selama ini, wisata di Lampung lebih banyak dikenal karena keindahan alamnya, seperti pantai dan pulau. Namun, budaya kita juga sangat kaya dan menarik. Jika di Bandung ada angklung Udjo, kenapa di Lampung kita tidak membuat pusat wisata budaya serupa? Wisatawan tidak hanya ingin menikmati pemandangan alam, tapi juga ingin mengenal budaya, bahasa, dan tradisi daerah yang mereka kunjungi," ujar Adi. 

Ia juga menekankan pentingnya promosi budaya Lampung, baik di hotel-hotel maupun di agen perjalanan wisata. Budaya khas seperti Begawi (tradisi adat masyarakat Lampung) harus terus dilestarikan dan dikemas dengan baik agar menarik bagi wisatawan. Selain itu, elemen budaya Lampung seperti bahasa dan musik daerah juga sebaiknya diperkenalkan di berbagai aspek perjalanan wisata. 

"Misalnya, di bus pariwisata kita putarkan lagu-lagu Lampung. Ini akan memancing wisatawan untuk bertanya dan mengenal budaya kita lebih dalam sebelum tiba di lokasi wisata," tambahnya. 

Selain wisata budaya, wisata sejarah di Lampung juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Adi Susanto mencontohkan bagaimana letusan Gunung Krakatau bisa dikemas dengan storytelling yang menarik agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam. 

"Saat saya ke Palembang, ada destinasi wisata yang menawarkan Alquran terbesar, dan di sana pemandu wisata dengan baik menjelaskan sejarah dan maknanya. Hal seperti ini harus kita terapkan di Lampung. Misalnya, wisatawan datang ke tempat sejarah Gunung Krakatau, maka kita ceritakan kapan letusannya, dampaknya, serta bagaimana kondisi masyarakat saat itu. Hal ini akan meningkatkan minat wisatawan," jelasnya. 

Menurutnya, pemandu wisata yang memiliki keterampilan bercerita dan mampu berbicara dalam bahasa daerah akan menjadi nilai tambah bagi pengalaman wisatawan. 

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPD PUTRI) Lampung, M. Irwan Nasution, menyoroti pentingnya keterlibatan pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Menurutnya, dengan potensi wisata yang ada, Lampung seharusnya bisa menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia. 

"Untuk mencapai hal itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang lebih terarah. Pemerintah perlu lebih aktif dalam mendatangkan investor, membangun infrastruktur yang mendukung, serta menciptakan regulasi yang mempermudah pelaku usaha wisata dalam mengembangkan bisnis mereka," kata Irwan. 

Selain itu, ia menekankan pentingnya menertibkan pungutan liar (pungli) yang sering ditemukan di berbagai destinasi wisata. Menurutnya, pungli yang dilakukan oleh oknum tertentu dapat merusak citra pariwisata Lampung dan membuat wisatawan enggan berkunjung. 

Jika semua pihak dapat bekerja sama dalam mengembangkan wisata budaya dan sejarah Lampung, bukan tidak mungkin provinsi ini akan menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia.

Selain keindahan alamnya, wisatawan juga akan mendapatkan pengalaman berharga dengan mengenal budaya dan sejarah Lampung yang kaya dan unik.

"Wisata itu tempat yang indah dan cantik, tidak ada tempat wisata yang tidak cantik, jadi ini harus dijaga," tandasnya. (*)