Pengembangan Wisata Budaya di Lampung Perlu Dukungan Semua Pihak
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wisata budaya di Provinsi Lampung masih
belum mendapatkan perhatian yang cukup, meskipun daerah ini memiliki kekayaan
budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Hal ini menjadi pembahasan utama dalam Kupas Podcast bertajuk
"Pengembangan Sektor Pariwisata di Provinsi Lampung", yang digelar di
kantor Kupas Tuntas Group, Bandar Lampung, Kamis (30/1/2025).
Dalam diskusi tersebut, Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO)
Lampung, Adi Susanto, menyoroti pentingnya pengembangan wisata budaya di
Lampung agar tidak kalah dengan daerah lain seperti Bandung yang memiliki Saung
Angklung Udjo.
Ia berpendapat bahwa wisata budaya di Lampung perlu lebih dikenal dan
dikembangkan sebagai nilai jual tambahan bagi sektor pariwisata.
"Selama ini, wisata di Lampung lebih banyak dikenal karena keindahan
alamnya, seperti pantai dan pulau. Namun, budaya kita juga sangat kaya dan
menarik. Jika di Bandung ada angklung Udjo, kenapa di Lampung kita tidak
membuat pusat wisata budaya serupa? Wisatawan tidak hanya ingin menikmati
pemandangan alam, tapi juga ingin mengenal budaya, bahasa, dan tradisi daerah
yang mereka kunjungi," ujar Adi.
Ia juga menekankan pentingnya promosi budaya Lampung, baik di hotel-hotel
maupun di agen perjalanan wisata. Budaya khas seperti Begawi (tradisi adat
masyarakat Lampung) harus terus dilestarikan dan dikemas dengan baik agar
menarik bagi wisatawan. Selain itu, elemen budaya Lampung seperti bahasa dan
musik daerah juga sebaiknya diperkenalkan di berbagai aspek perjalanan
wisata.
"Misalnya, di bus pariwisata kita putarkan lagu-lagu Lampung. Ini akan
memancing wisatawan untuk bertanya dan mengenal budaya kita lebih dalam sebelum
tiba di lokasi wisata," tambahnya.
Selain wisata budaya, wisata sejarah di Lampung juga memiliki potensi besar
untuk dikembangkan. Adi Susanto mencontohkan bagaimana letusan Gunung Krakatau
bisa dikemas dengan storytelling yang menarik agar wisatawan mendapatkan pengalaman
yang lebih mendalam.
"Saat saya ke Palembang, ada destinasi wisata yang menawarkan Alquran
terbesar, dan di sana pemandu wisata dengan baik menjelaskan sejarah dan
maknanya. Hal seperti ini harus kita terapkan di Lampung. Misalnya, wisatawan
datang ke tempat sejarah Gunung Krakatau, maka kita ceritakan kapan letusannya,
dampaknya, serta bagaimana kondisi masyarakat saat itu. Hal ini akan
meningkatkan minat wisatawan," jelasnya.
Menurutnya, pemandu wisata yang memiliki keterampilan bercerita dan mampu
berbicara dalam bahasa daerah akan menjadi nilai tambah bagi pengalaman
wisatawan.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman
Rekreasi Indonesia (DPD PUTRI) Lampung, M. Irwan Nasution, menyoroti pentingnya
keterlibatan pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Menurutnya, dengan potensi wisata yang ada, Lampung seharusnya bisa menjadi
salah satu destinasi unggulan di Indonesia.
"Untuk mencapai hal itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang
lebih terarah. Pemerintah perlu lebih aktif dalam mendatangkan investor,
membangun infrastruktur yang mendukung, serta menciptakan regulasi yang
mempermudah pelaku usaha wisata dalam mengembangkan bisnis mereka," kata
Irwan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menertibkan pungutan liar (pungli)
yang sering ditemukan di berbagai destinasi wisata. Menurutnya, pungli yang
dilakukan oleh oknum tertentu dapat merusak citra pariwisata Lampung dan
membuat wisatawan enggan berkunjung.
Jika semua pihak dapat bekerja sama dalam mengembangkan wisata budaya dan
sejarah Lampung, bukan tidak mungkin provinsi ini akan menjadi salah satu
destinasi unggulan di Indonesia.
Selain keindahan alamnya, wisatawan juga akan mendapatkan pengalaman
berharga dengan mengenal budaya dan sejarah Lampung yang kaya dan unik.
"Wisata itu tempat yang indah dan cantik, tidak ada tempat wisata yang
tidak cantik, jadi ini harus dijaga," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Driver Taksi Online Nyaris Jadi Korban Pembegalan di Bandar Lampung
Kamis, 30 Januari 2025 -
Long Weekend Isra Mi’aj dan Imlek: Penumpang KAI Divre IV Tanjungkarang Melonjak 19.485 Orang
Kamis, 30 Januari 2025 -
Prodi S-1 Ekonomi Pembangunan Unila Gelar Asesmen Lapangan Reakreditasi
Kamis, 30 Januari 2025 -
Lampung Terima 47.050 Dosis Vaksin PMK
Kamis, 30 Januari 2025