Kolaborasi Sektor Pariwisata dan UMKM Kunci Pertumbuhan Ekonomi Lampung
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sektor pariwisata di Provinsi Lampung
terus menunjukkan pertumbuhan positif dan memberikan dampak signifikan terhadap
perekonomian daerah, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM).
Hal ini dibahas dalam Kupas Podcast bertajuk "Pengembangan Sektor
Pariwisata di Provinsi Lampung" yang digelar di kantor Kupas Tuntas Group,
Bandar Lampung, Kamis (30/1/2025).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia
(DPD PUTRI) Lampung, M. Irwan Nasution, mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor
pariwisata berbanding lurus dengan perkembangan UMKM di berbagai daerah di
Lampung.
Menurutnya, perkembangan tempat wisata secara langsung meningkatkan jumlah
usaha kecil, terutama di sektor kuliner dan oleh-oleh.
"Dampak pariwisata terhadap pertumbuhan UMKM sangat positif. Kita bisa
lihat di daerah seperti Lampung Selatan, Lampung Barat, dan Lampung Timur,
banyak warung makan dan usaha kecil yang bermunculan seiring meningkatnya
jumlah wisatawan. Bahkan, saat musim durian seperti sekarang, banyak spot
wisata baru yang muncul," ujar Irwan.
Irwan juga menyoroti peran pemerintah dalam mendukung sektor pariwisata.
Menurutnya, pemerintah perlu lebih aktif dalam membina UMKM, khususnya dalam
penyajian produk kuliner dan pelayanan kepada wisatawan.
Selain itu, ia menilai sistem tiket masuk ke tempat wisata perlu diperbaiki
agar lebih ramah bagi wisatawan.
"Kalau mau lihat gajah di Lampung, atau masuk taman burung, cukup satu
kali bayar tiket masuk. Jangan sampai wisatawan harus membayar beberapa kali
hanya untuk menikmati fasilitas di dalamnya. Hal-hal seperti ini perlu
diperhatikan agar wisatawan merasa nyaman dan tidak terbebani,"
tambahnya.
Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Lampung, Adi Susanto,
turut mengamini bahwa pertumbuhan pariwisata harus berjalan seiring dengan
perkembangan UMKM.
Ia menilai bahwa UMKM merupakan bagian tak terpisahkan dari sektor
pariwisata, karena banyak wisatawan yang datang juga ingin menikmati kuliner
khas dan membawa oleh-oleh.
"UMKM dan pariwisata itu saling berkaitan. Contohnya, keripik pisang
di Gang PU ini, pembelinya sebagian besar berasal dari luar daerah. Travel
agent pun bekerja sama dengan UMKM dengan membawa wisatawan langsung ke pusat
oleh-oleh agar mereka bisa melihat dan mencicipi langsung," kata Adi.
Menurutnya, UMKM di Lampung perlu terus diperbarui dan diperbanyak
variasinya agar lebih menarik. Saat ini, jumlah produk oleh-oleh khas Lampung
masih bisa dikembangkan agar lebih beragam dan memiliki daya tarik lebih bagi
wisatawan.
"UMKM harus diperbanyak dan diperbarui produknya. Jangan hanya
mengandalkan produk yang sudah ada, tapi juga harus ada inovasi agar wisatawan
punya lebih banyak pilihan buah tangan," jelasnya.
Meski pertumbuhan pariwisata di Lampung menunjukkan tren positif, Adi
menilai bahwa peran pemerintah dalam mendukung sektor ini masih belum optimal.
Ia menyoroti perlunya kebijakan yang lebih konsisten dan berkelanjutan dalam
membantu UMKM serta agen perjalanan wisata.
"Sejauh ini, peran pemerintah belum terlalu terasa. Kita harus
objektif dalam menilai. Memang ada dukungan, tapi masih perlu ditingkatkan
secara lebih konsisten. Pemerintah harus lebih aktif membantu masyarakat,
termasuk travel agent yang berperan dalam membawa wisatawan,"
katanya.
Salah satu kendala yang juga dihadapi oleh pelaku usaha pariwisata adalah
regulasi yang dinilai membatasi kebebasan pemandu wisata (tour guide).
"Misalnya ada wisatawan dari Palembang yang membawa pemandu sendiri,
mereka tetap harus berkoordinasi dengan pemandu wisata lokal. Hal ini
seharusnya lebih fleksibel agar tidak menghambat wisatawan yang ingin berkunjung
ke Lampung," ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Driver Taksi Online Nyaris Jadi Korban Pembegalan di Bandar Lampung
Kamis, 30 Januari 2025 -
Long Weekend Isra Mi’aj dan Imlek: Penumpang KAI Divre IV Tanjungkarang Melonjak 19.485 Orang
Kamis, 30 Januari 2025 -
Prodi S-1 Ekonomi Pembangunan Unila Gelar Asesmen Lapangan Reakreditasi
Kamis, 30 Januari 2025 -
Lampung Terima 47.050 Dosis Vaksin PMK
Kamis, 30 Januari 2025