• Jumat, 31 Januari 2025

Kolaborasi Sektor Pariwisata dan UMKM Kunci Pertumbuhan Ekonomi Lampung

Kamis, 30 Januari 2025 - 13.32 WIB
28

M. Irwan Nasution (baju hijau) dan Adi Susanto saat menjadi narasumber dalam acara Kupas Podcast bertajuk "Pengembangan Sektor Pariwisata di Provinsi Lampung" yang digelar di kantor Kupas Tuntas Group, Bandar Lampung, Kamis (30/1/2025). Foto: Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sektor pariwisata di Provinsi Lampung terus menunjukkan pertumbuhan positif dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal ini dibahas dalam Kupas Podcast bertajuk "Pengembangan Sektor Pariwisata di Provinsi Lampung" yang digelar di kantor Kupas Tuntas Group, Bandar Lampung, Kamis (30/1/2025). 

Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPD PUTRI) Lampung, M. Irwan Nasution, mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata berbanding lurus dengan perkembangan UMKM di berbagai daerah di Lampung.

Menurutnya, perkembangan tempat wisata secara langsung meningkatkan jumlah usaha kecil, terutama di sektor kuliner dan oleh-oleh. 

"Dampak pariwisata terhadap pertumbuhan UMKM sangat positif. Kita bisa lihat di daerah seperti Lampung Selatan, Lampung Barat, dan Lampung Timur, banyak warung makan dan usaha kecil yang bermunculan seiring meningkatnya jumlah wisatawan. Bahkan, saat musim durian seperti sekarang, banyak spot wisata baru yang muncul," ujar Irwan. 

Irwan juga menyoroti peran pemerintah dalam mendukung sektor pariwisata. Menurutnya, pemerintah perlu lebih aktif dalam membina UMKM, khususnya dalam penyajian produk kuliner dan pelayanan kepada wisatawan.

Selain itu, ia menilai sistem tiket masuk ke tempat wisata perlu diperbaiki agar lebih ramah bagi wisatawan. 

"Kalau mau lihat gajah di Lampung, atau masuk taman burung, cukup satu kali bayar tiket masuk. Jangan sampai wisatawan harus membayar beberapa kali hanya untuk menikmati fasilitas di dalamnya. Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan agar wisatawan merasa nyaman dan tidak terbebani," tambahnya. 

Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Lampung, Adi Susanto, turut mengamini bahwa pertumbuhan pariwisata harus berjalan seiring dengan perkembangan UMKM.

Ia menilai bahwa UMKM merupakan bagian tak terpisahkan dari sektor pariwisata, karena banyak wisatawan yang datang juga ingin menikmati kuliner khas dan membawa oleh-oleh. 

"UMKM dan pariwisata itu saling berkaitan. Contohnya, keripik pisang di Gang PU ini, pembelinya sebagian besar berasal dari luar daerah. Travel agent pun bekerja sama dengan UMKM dengan membawa wisatawan langsung ke pusat oleh-oleh agar mereka bisa melihat dan mencicipi langsung," kata Adi. 

Menurutnya, UMKM di Lampung perlu terus diperbarui dan diperbanyak variasinya agar lebih menarik. Saat ini, jumlah produk oleh-oleh khas Lampung masih bisa dikembangkan agar lebih beragam dan memiliki daya tarik lebih bagi wisatawan. 

"UMKM harus diperbanyak dan diperbarui produknya. Jangan hanya mengandalkan produk yang sudah ada, tapi juga harus ada inovasi agar wisatawan punya lebih banyak pilihan buah tangan," jelasnya. 

Meski pertumbuhan pariwisata di Lampung menunjukkan tren positif, Adi menilai bahwa peran pemerintah dalam mendukung sektor ini masih belum optimal. Ia menyoroti perlunya kebijakan yang lebih konsisten dan berkelanjutan dalam membantu UMKM serta agen perjalanan wisata. 

"Sejauh ini, peran pemerintah belum terlalu terasa. Kita harus objektif dalam menilai. Memang ada dukungan, tapi masih perlu ditingkatkan secara lebih konsisten. Pemerintah harus lebih aktif membantu masyarakat, termasuk travel agent yang berperan dalam membawa wisatawan," katanya. 

Salah satu kendala yang juga dihadapi oleh pelaku usaha pariwisata adalah regulasi yang dinilai membatasi kebebasan pemandu wisata (tour guide).

"Misalnya ada wisatawan dari Palembang yang membawa pemandu sendiri, mereka tetap harus berkoordinasi dengan pemandu wisata lokal. Hal ini seharusnya lebih fleksibel agar tidak menghambat wisatawan yang ingin berkunjung ke Lampung," ungkapnya. (*)