• Sabtu, 21 Desember 2024

Janda Hamil di Lamsel Tewas Dibunuh Kekasih, Kepala Korban Dikapak Tiga Kali

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16.41 WIB
971

Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi Yusrin (kedua dari kiri) menunjukkan barang bukti pembunuhan. Sabtu (21/12/2024). Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Tersangka Cahyo (49) mengayunkan kapak sebanyak 3 kali kearah kepala Sugiarti (44) dan mengakibatkan sang janda 3 anak meregang nyawa.

Hal itu disampaikan oleh Kapolres Lampung Selatan (Lamsel) AKBP Yusriandi Yusrin saat konferensi pers di Mapolsek Tanjung Bintang, Sabtu (21/12/2024).

"Pelaku memukul korban sebanyak tiga kali. Pertama, pada bagian ubun-ubun, lalu, bagian sebelah kiri dan bagian sebelah kanan kepala. Akibat dari pada itu, korban langsung meninggal di tempat,” kata Kapolres.

Yusriandi melanjutkan, tindakan sadis itu dipicu oleh kehamilan korban dan berulang kali menuntut agar tersangka bertanggung jawab dengan menikahi korban.

"Antara korban dan pelaku beberapa kali melakukan hubungan intim. Nah, sesaat sebelum dibunuh, korban mengirimkan gambar tes-pack dua garis yang menunjukan bahwa dirinya hamil,” sambung Kapolres.

BACA JUGA: Pembunuh Janda Hamil di Tanjung Bintang Lamsel Ditangkap, Ternyata Kekasih Korban

Mulanya, salah seorang anak korban menemukan ibunya tergeletak di tangga dalam rumah kontrakan di Dusun Kalirejo, Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Lalu, di hari yang sama, jam 20.00 WIB, jenasah almarhum langsung dimakamkan. Salah seorang kerabat merasa curiga karena handphone korban raib dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanjung Bintang atas dugaan penganiayaan.

“Laporan awalnya, kami mendapatkan laporan sekitar pukul 22.00 WIB bahwa ada yang meninggal akibat terjatuh dari tangga,” jelas Kapolres.

Kapolsek Tanjung Bintang, Kompol M Samsari menceritakan, Tim Opsnal Polsek Tanjung Bintang dan Jatanras Polres Lamsel mendatangi lokasi. Disana, TKP telah dibersihkan.

Meski demikian, polisi tak terkecoh dan berbekal bercak darah di tembok menduga ini adalah kasus pembunuhan. Menariknya, tersangka terlihat mengikuti prosesi pemakaman korban dan hadir saat tahlilan meninggalnya korban.

Polisi akhirnya menggelar olah TKP, meminta keterangan saksi-saksi dan berkat analisa profesional menemukan bukti awal mengerucut kepada Cahyo karena ia kali terakhir terlihat bersama korban.

“Pelaku pun akhirnya mengaku telah membunuh korban. Barang bukti kapak dan handphone korban dibuang di sungai. Dan syukurnya, kapaknya berhasil kita temui, sementara handphone korban, masih dalam proses pencarian,” kata Kapolsek.

Samsari menyatakan, polisi akan melakukan autopsi untuk mencari tindak kekerasan yang dialami almarhuman dan memastikan kehamilannya.

“Ya, kita sudah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk melakukan autopsi ini. Dalam waktu dekat ini, kita lakukan itu. Kita juga ingin tahu, apakah benar korban ini sedang hamil,” pungkasnya. (*)