• Senin, 18 November 2024

BPBD Bandar Lampung Pasang 50 Rambu Jalur Evakuasi di Bumi Waras dan Kangkung

Senin, 18 November 2024 - 15.20 WIB
12

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandar Lampung, Sarkoni. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Kota Bandar Lampung bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, khususnya di lima kecamatan pesisir yang rawan tsunami dan gempa bumi.

Kecamatan tersebut adalah Panjang, Bumi Waras, Teluk Betung Selatan (TBS), Teluk Betung Timur (TBT), dan Teluk Betung Barat (TBB). 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah pemasangan 50 rambu jalur evakuasi di Bumi Waras dan Kangkung. Sebelumnya, pemasangan serupa telah dilakukan pada 2017.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandar Lampung, Sarkoni, menyatakan pemasangan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap jalur penyelamatan saat bencana. 

“Lima kecamatan ini memiliki risiko bencana yang tinggi karena berada di pesisir pantai. Kami juga melakukan edukasi dan sosialisasi untuk memastikan masyarakat memahami mitigasi bencana,” ujar Sarkoni, Senin (18/11/2024). 

Program edukasi terkait bencana telah dilaksanakan sejak 2003-2004 melalui Desa Tangguh Bencana di enam kelurahan, yaitu Sarangsem, Karang Maritis, Panjang Selatan, Panjang Utara, Bumi Waras, dan Kangkung. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mengurangi risiko bencana. 

“Kami membentuk masyarakat yang paham langkah-langkah mitigasi agar jika terjadi bencana, dampaknya bisa diminimalkan,” tambah Sarkoni. 

Selain menghadapi ancaman tsunami dan gempa, BPBD juga fokus pada penanggulangan banjir. Bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), BPBD melakukan normalisasi sungai, revitalisasi drainase, dan pembuatan biopori di 20 kecamatan. 

“Kami juga berkoordinasi dengan BBWS terkait aliran sungai dan pengelolaan ruang terbuka hijau. Ini langkah penting untuk mengurangi risiko banjir,” jelasnya. 

Untuk mendukung penanganan bencana, BPBD Bandar Lampung menyediakan tenda pengungsian besar berukuran 6x12 meter yang mampu menampung 100 orang sebanyak 2 tenda, lalu15 tenda kecil untuk keperluan tambahan, ada juga perahu karet dan perlengkapan lainnya. 

"Kita juga siapkan 85 personel Satgas yang siap siaga 24 jam. Kami memiliki tiga peleton siaga yang bekerja 24 jam. Posko dan Busdalop juga siap menerima laporan masyarakat serta merespons dengan cepat,” ungkap Sarkoni. 

Memasuki musim hujan, BPBD mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, memantau kenaikan debit air, dan melaporkan kejadian darurat. Sarkoni juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung upaya mitigasi bencana. 

“Kebencanaan adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap masyarakat terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari risiko bencana,” tutupnya. (*)