• Jumat, 08 November 2024

Warga Desa Mandalasari Desak Pemerintah Segera Perbaiki Jalan Rusak

Rabu, 06 November 2024 - 10.50 WIB
59

Sepanjang 3 kilometer lebih jalan yang ada di Desa Mandalasari, Kecamatan Mataram Baru rusak parah. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Warga Desa Mandalasari, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, kembali mengajukan permintaan agar pemerintah segera memperbaiki jalan yang menghubungkan Kecamatan Mataram Baru dengan Labuhan Maringgai. Jalan yang sudah lebih dari tujuh tahun rusak parah ini, hingga kini belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah, meskipun sudah sering diusulkan dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

Kepala Desa Mandalasari, Al Qodri, yang dikonfirmasi pada Rabu (6/11/2024), membenarkan bahwa jalan tersebut masuk dalam wilayah administrasi desanya. Namun, ia menegaskan bahwa status pemeliharaan dan perbaikan jalan tersebut merupakan tanggung jawab Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Sekampung.

"Sudah kami usulkan dalam setiap rapat Musrenbang untuk perbaikan jalan ini. Kerusakannya sudah sangat lama, lebih dari tujuh tahun, bahkan sebelum saya menjabat sebagai kepala desa," ungkap Al Qodri.

Menurutnya, panjang jalan yang rusak lebih dari 5 kilometer dengan kondisi yang memprihatinkan, berupa lubang-lubang besar dan aspal yang mengelupas. Akibatnya, jalan yang dulunya memiliki permukaan aspal kini berubah seperti jalan onderlagh (berbatu), dan semakin sulit dilalui.

Jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan dua kecamatan, sehingga setiap hari selalu padat dengan kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Meskipun kondisinya rusak parah, warga setempat dan para pengendara dari luar tetap menggunakan jalan ini sebagai jalur alternatif untuk berbagai keperluan.

"Jalan ini sangat sibuk, baik pengendara lokal maupun dari kabupaten banyak yang melintas. Meskipun rusak parah, kendaraan tetap melintasi, karena tidak ada pilihan lain," jelas Al Qodri.

Salah seorang pengemudi mobil angkutan ikan, Edi, mengungkapkan rasa khawatirnya setiap kali melintasi jalan tersebut. "Setiap kali saya lewat, terutama saat membawa muatan berat dari Kuala, saya selalu was-was. Kalau tidak hati-hati memilih jalur, mobil bisa saja terperosok atau rusak," kata Edi.

Warga dan pengemudi berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi jalan yang sudah sangat meresahkan ini. Mereka mendesak agar jalan tersebut segera mendapat perhatian serius agar tidak menimbulkan kecelakaan atau kerugian lebih lanjut bagi masyarakat. (*)