• Selasa, 08 Oktober 2024

Debat Pertama Pilgub Lampung 2024 Usung Tema Infrastruktur dan Ekonomi

Selasa, 08 Oktober 2024 - 17.12 WIB
47

Debat Pertama Pilgub Lampung 2024 Usung Tema Infrastruktur dan Ekonomi. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung sudah menetapkan tema debat publik pertama untuk cagub dan cawagub Lampung yakni infrastruktur dan ekonomi.

Debat publik pertama untuk pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung tahun 2024 akan berlangsung di Hotel Novotel Bandar Lampung pada 13 Oktober 2024 mendatang. 

"Debat pertama akan dilaksanakan 13 Oktober malam, debat kedua 28 Oktober dan debat terakhir 12 November,” kata Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat (Parmas) KPU Lampung, Antoniyus Cahyalana, Selasa (8/10/2024).

Antoniyus mengatakan, untuk debat pertama Pilgub Lampung 2024 mengusung tema infrastruktur dan ekonomi.  

Ia menerangkan, untuk tema infrastruktur akan dibedah lebih luas soal kerusakan dan konektifitas jalan antar kabupaten serta penanganan angkutan batubara. 

Dan untuk tema ekonomi akan diperluas terkait kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan distribusi sumber daya ekonomi. 

"Dalam debat pertama nanti setiap paslon cagub dan cawagub dibatasi bisa bawa pendukungnya maksimal 200 orang sesuai kapasitas ruangan,” ujarnya. 

Antoniyus menerangkan, untuk debat kedua mengusung tema hukum dan pemerintahan serta kebijakan publik. Untuk tema hukum akan dibedah lebih jauh soal tata kelola hukum, pelaksanaan perda provinsi dan akses keadilan hukum. 

Tema pemerintahan akan dikupas lebih luas terkait inovasi pembangunan, birokrasi, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan kesetaraan gender.

Sementara tema kebijakan publik akan dibedah luas soal keterlibatan masyarakat, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. 

"Debat ketiga akan mengusung tema isu pelayanan publik kontemporer. Pada tema ini akan dibedah lebih luas lagi terkait kemiskinan, kesehatan, pendidikan, pertanian (perkebunan dan peternakan), pelayanan dasar, isu lingkungan, kelautan dan pariwisata, isu sosial budaya, penyalahgunaan narkotika dan disabilitas,” paparnya. (*)