• Sabtu, 09 November 2024

Rahmat Mirzani Djausal Terima Gelar Ksatria Shri Nata Buana dari Umat Hindu Bali Lampung, Simbol Persatuan dan Komitmen Kesejahteraan

Minggu, 29 September 2024 - 20.09 WIB
67

Rahmat Mirzani Djausal, saat menerima gelar kehormatan Ksatria Shri Nata Buana dari komunitas umat Hindu Bali di Lampung. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Calon Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, secara resmi menerima gelar kehormatan Ksatria Shri Nata Buana dari komunitas umat Hindu Bali di Lampung.

Gelar ini diberikan sebagai simbol persatuan dan penghormatan atas komitmen Mirza-sapaan akrabnya-dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Lampung, termasuk minoritas.

Dalam acara yang dihadiri oleh tokoh adat Bali, relawan Semeton Mirza, dan masyarakat setempat, Mirza menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam.

"Gelar ini sangat sakral bagi saya. Ini bukan hanya bentuk penerimaan, tetapi juga amanah yang akan saya emban sepanjang hidup saya. Gelar ini menjadi simbol persatuan, harmoni, dan semangat untuk membangun Lampung ke arah yang lebih baik,” ungkap Mirza, dalam acara yang juga dibarengi dengan apel relawan Semeton Mirza di Kampung Rama Dewa, Lampung Tengah, Minggu (29/9/2024).

Umat Hindu Bali di Lampung telah menjadi bagian penting dalam sejarah pembangunan provinsi ini sejak tahun 1950-an. Mirza menyadari sepenuhnya kontribusi komunitas ini dalam membangun Lampung.

"Kita ingin umat Hindu Bali di Lampung tidak lagi merasa sebagai minoritas. Mereka adalah bagian integral dari pembangunan Lampung dan harus diberi peran yang lebih besar ke depan,” tambahnya, seperti rilis yang diterima kupastuntas.co dari DPD Gerindra Lampung.

Ketua Panitia I Made Suteja, yang juga Koordinator Semeton Mirza, menegaskan bahwa komunitas Hindu Bali di Lampung telah satu padu mendukung Mirza.

"Kami siap memenangkan beliau, karena kami percaya Mirza adalah pemimpin yang tepat. Dengan Mirza sebagai Gubernur, kami berharap umat Hindu Bali di Lampung bisa lebih terlibat dalam pembangunan, tidak lagi merasa terpinggirkan,” kata I Made Suteja.

Sementara itu, Pembina Semeton Mirza, I Made Suarjaya, mengungkapkan bahwa gelar Ksatria Shri Nata Buana diberikan kepada Mirza sebagai lambang kebersamaan dan harapan umat Hindu Bali untuk Lampung yang lebih baik.

"Mirza adalah sosok pemimpin yang jujur dan setia pada ucapannya. Selama saya kenal, beliau adalah orang yang Satya Wacana, yaitu memiliki kesetiaan dalam berkata-kata. Kami percaya beliau mampu memimpin dengan adil dan bijaksana,” ujar I Made Suarjaya.

Dalam sambutannya, Mirza juga menegaskan pentingnya infrastruktur sebagai fondasi untuk kemajuan Lampung.

"Syarat utama untuk Lampung maju adalah infrastruktur jalan yang baik. Bagaimana mungkin kita maju jika jalan masih rusak? Pasar, sekolah, rumah sakit, bahkan pura harus memiliki akses jalan yang baik,” tegasnya.

Mirza juga menyoroti pentingnya pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.

"Anak-anak kita harus lebih pintar dari kita. Akses pendidikan harus mudah dan terjangkau. Itu adalah salah satu pondasi untuk mewujudkan Lampung yang maju,” lanjutnya.

Menutup sambutannya, Mirza optimis bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Presiden, Indonesia, termasuk Lampung, akan terus bergerak menuju masa depan yang lebih cerah.

"Kita akan menancapkan pondasi untuk Indonesia Emas 2045. Dengan kepemimpinan yang tepat, kita siap membawa Lampung dan Indonesia menjadi lebih maju,” tutup Mirza. (*)