• Senin, 23 September 2024

Sambut Pilkada 2024, Bisnis Percetakan di Bandar Lampung Mulai Banjir Orderan

Senin, 23 September 2024 - 16.25 WIB
32

Kisno, pemilik usaha percetakan dan digital printing Ruang Cetak Lampung di Jalan Pulau Legundi, Sukarame. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berlangsung setiap lima tahun sekali memberikan berkah tersendiri bagi pelaku usaha percetakan di Bandar Lampung.

Peningkatan permintaan alat peraga kampanye seperti banner, stiker, brosur, dan pin pasangan calon (Paslon) diperkirakan akan mendorong lonjakan omzet signifikan dalam beberapa bulan ke depan.

Kisno, pemilik usaha percetakan dan digital printing Ruang Cetak Lampung di Jalan Pulau Legundi, Sukarame, menyatakan bahwa periode Pilkada selalu membawa peningkatan yang nyata dalam bisnisnya.

"Saat masa kampanye, orderan biasanya penuh. Hingga hari ini, peningkatan sekitar 20 persen sudah terlihat, namun diprediksi bisa melonjak hingga 100 persen sebulan ke depan ketika kampanye dimulai,” ujarnya, saat ditemui kupastuntas.co pada Senin (23/9/2024).

Menurut Kisno, pesanan alat peraga kampanye mencakup berbagai produk, termasuk banner, stiker, kalender, dan tumbler, yang digunakan oleh tim sukses dan relawan untuk memperkenalkan calon kepala daerah kepada masyarakat.

Peningkatan permintaan ini umumnya terjadi secara bertahap, dimulai dari masa pengenalan, pengundian nomor urut, hingga puncaknya pada masa kampanye.

Meski merasakan lonjakan permintaan, Kisno juga mengingatkan tentang risiko bisnis selama masa Pilkada.

Ia memilih untuk berhati-hati dalam menerima pesanan, memastikan adanya uang muka sebelum memulai produksi.

"Banyak tim sukses yang memesan, tapi kita harus selektif. Saya hanya terima pesanan jika sudah ada DP, karena sering kali ada yang tidak membayar jika tidak kenal dengan calon atau tim sukses,” jelasnya.

Kisno menambahkan bahwa Pilkada tetap menjadi periode yang sangat menguntungkan bagi usahanya.

"Modal Rp10 juta di hari biasa mungkin hanya menghasilkan omzet wajar, tapi di masa kampanye bisa jadi Rp20 juta atau lebih,” tuturnya.

Pengusaha lain, Andi, yang memiliki usaha percetakan di Kelurahan Labuhan Ratu, juga merasakan dampak serupa. Meskipun peningkatan pesanan belum terlihat signifikan saat ini, ia optimis permintaan akan melonjak saat kampanye dimulai.

"Sekarang belum terasa, tapi saat masa kampanye, pesanan brosur dan alat peraga lainnya biasanya membludak,” ujarnya.

Andi menambahkan bahwa sebagian besar pesanan datang dari tim pemenangan pasangan calon yang ingin menyebarluaskan materi kampanye secara masif.

"Tim pemenangan biasanya memesan dalam jumlah besar karena alat ini cukup efektif untuk menyampaikan pesan kampanye kepada masyarakat,” katanya.

Pilkada tidak hanya menjadi ajang kontestasi politik, tetapi juga musim panen bagi sektor usaha percetakan di Bandar Lampung.

Lonjakan permintaan yang drastis ini memberikan peluang besar bagi pengusaha untuk meraih pendapatan yang berlipat ganda dibandingkan hari-hari biasa, sekaligus membuktikan dampak ekonomi yang nyata bagi pelaku usaha lokal. (*)