Neraca Perdagangan Luar Negeri Lampung Surplus Selama Lima Tahun
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Selama lima tahun periode 2019-2023, Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menilai bahwa neraca perdagangan luar
negeri Provinsi Lampung selalu surplus.
Hal tersebut disebabkan karena nilai ekspor Provinsi Lampung selalu lebih tinggi daripada nilai impor.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis menyebut, perkembangan perdagangan luar negeri Provinsi Lampung selama periode 2019-2023 untuk komoditas gabungan migas dan non migas secara umum mengalami fluktuasi.
Dimana pada 2019-2022 nilai ekspor menunjukkan peningkatan. Kondisi berbeda
terjadi pada periode 2022-2023, baik nilai ekspor maupun impor mengalami
penurunan.
Menurutnya terjadinya proses naik turun atau fluktuasi perdagangan luar
negeri Provinsi Lampung secara umum dipengaruhi oleh kondisi perekonomian
global yang mengalami pelemahan terutama pada negara-negara mitra dagang
Provinsi Lampung seperti negara-negara di Asia, Uni Eropa, Amerika, dan
Australia.
“Neraca perdagangan Provinsi Lampung selama periode 2019-2023 selalu
menunjukkan perkembangan positif. Pada periode tersebut, dari tahun ke tahun
perdagangan luar negeri Provinsi Lampung selalu mengalami surplus,” ucap Atas
melalui keterangannya dalam statistik perdagangan luar negeri Provinsi Lampung
yang diakses Minggu (22/9/2024).
Atas menjabarkan, tahun 2019 nilai ekspor mencapai US$2,93 miliar dan nilai
impor mencapai US$2,86 miliar atau mengalami surplus sebesar US$0,07 miliar.
Tahun 2020 nilai ekspor mencapai US$3,14 miliar dan nilai impor mencapai
US$1,34 miliar atau mengalami surplus sebesar US$1,80 miliar. Tahun 2021 nilai
ekspor mencapai US$4,84 miliar dan nilai impor mencapai US$2,22 miliar atau
mengalami surplus sebesar US$2,63 miliar.
“Tahun 2022 nilai ekspor mencapai US$5,60 miliar dan nilai impor mencapai
US$2,53 miliar atau mengalami surplus sebesar US$3,07 miliar. Pada tahun 2023
nilai ekspor mencapai US$4,65 miliar dan nilai impor mencapai US$2,16 miliar
atau mengalami surplus sebesar US$2,48 miliar,” bebernya.
Lebih lanjut Atas menyampaikan, negara-negara di kawasan Asia, Eropa, dan
Amerika memiliki peran strategis dalam perdagangan luar negeri Provinsi
Lampung.
Jika diamati nilai ekspor menurut kawasan terlihat bahwa negara-negara
utama tujuan ekspor pada tahun 2023 untuk kawasan Asia adalah India (US$606,64
juta), Tiongkok (US$597,33 juta), Pakistan (US$370,78 juta), Korea Selatan
(US$237,89 juta), dan Malaysia (US$213,19 juta).
Negara utama tujuan ekspor untuk kawasan Eropa adalah Belanda (US$309,22
juta), Italia (US$223,95 juta), Spanyol (US$124,89 juta), Fed Russia (US$57,04
juta), dan Jerman (US$37,36 juta).
Tujuan utama ekspor di benua Amerika adalah ke negara Amerika Serikat
(US$683,27 juta), Kanada (US$10,88 juta), Meksiko (US$9,50 juta), Brazil
(US$9,32 juta), dan Argentina (US$2,02 juta).
Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung untuk kawasan Afrika adalah
Afrika Selatan (US$44,01 juta), Kenya (US$43,33 juta), Mesir (US$39,17 juta),
Maroko (US$16,59 juta), dan Aljazair (US$12,17 juta). Sementara untuk Australia
dan Oseania Lainnya adalah Selandia Baru (US$82,34 juta), Australia (US$21,14
juta), dan Papua Nugini (US$2,16 juta).
Jika dilihat dari nilai impor menurut kawasan terlihat bahwa negara-negara
utama asal impor pada tahun 2023 untuk kawasan Asia adalah Thailand (US$205,55
juta), Tiongkok (US$107,14 juta), Malaysia (US$104,94 juta), Turki (US$84,93
juta), dan Singapura (US$49,03 juta).
Negara utama asal impor untuk kawasan Afrika adalah Nigeria (US$383,56
juta), Gabon (US$86,85 juta), Angola (US$84,34 juta), Kamerun (US$46,72 juta)
dan Mesir (US$4,01 juta).
Negara asal utama impor di benua Amerika adalah ke negara Brazil (US$282,32
juta), Amerika Serikat (US$135,82 juta), Argentina (US$63,74 juta), Kanada
(US$17,97 juta), dan Chili (US$1,25 juta).
Negara asal utama impor Provinsi Lampung untuk kawasan Australia dan
Oseania adalah Australia (US$256,84 juta) dan Selandia Baru (US$3,36 juta).
Sementara untuk Eropa adalah Fed Russia (US$32,96 juta), Jerman (US$18,62
juta), Inggris (US$13,18 juta), Belarusia (US$4,69 juta) dan Norwegia (US$3,48
juta).
Masih kata Atas, penggolongan barang berdasarkan Standard International
Trade Classification menunjukkan bahwa ekspor Provinsi Lampung tahun 2023
didominasi oleh kelompok minyak nabati dan hewani sebesar US$1,58 miliar atau
34,01 persen.
Selanjutnya kelompok makanan dan binatang hidup sebesar US$1,40 miliar
serta bahan bakar mineral dan pelumas sebesar US$1,06 miliar atau 22,80 persen.
Selanjutnya bahan mentah sebesar US$0,31 miliar, bahan kimia lainnya sebesar
US$0,23 miliar dan barang-barang manufaktur US$0,07 miliar.
“Sedangkan impor tahun 2023 jika ditinjau menurut golongan barang SITC
(satu digit), nilainya didominasi oleh kelompok makanan dan binatang hidup yang
mencapai US$953,64 juta, kemudian diikuti oleh kelompok bahan bakar mineral dan
pelumas yang mencapai US$823,54 juta serta kelompok bahan kimia lainnya sebesar
US$132,19 juta,” terangnya. (*)
Berita Lainnya
-
Mantan Wakil Walikota Bandar Lampung, Yusuf Kohar Dukung Ardjuno di Pilgub Lampung
Minggu, 22 September 2024 -
BEM Unila Ajak Arinal Djunaidi Bedah Visi-Misi di Pilgub Lampung 2024
Sabtu, 21 September 2024 -
2 Pria di Bandar Lampung Diserang Sekelompok Orang, 1 Tewas dengan Luka Tusuk
Sabtu, 21 September 2024 -
Unila Luluskan 878 Mahasiswa, Rektor Lusi Harap Wisudawan Manfaatkan Ilmu untuk Kepentingan Masyarakat
Sabtu, 21 September 2024