• Sabtu, 14 September 2024

Satu-satunya di Indonesia, DLH Lambar Terima Penghargaan HKAN dari KLHK

Kamis, 29 Agustus 2024 - 14.08 WIB
571

Kepala DLH Lampung Barat Henry Faisal saat menerima penghargaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menerima penghargaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kepala DLH Lampung Barat Henry Faisal mengatakan, penghargaan tersebut diberikan dalam rangka peringatan hari konservasi alam tahun 2024, penghargaan diberikan kepada daerah yang berkontribusi terhadap pembangunan lingkungan.

Selain instansi daerah, swasta, masyarakat baik perseorangan dan kelompok juga mendapat penghargaan atas peran serta dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya konservasi sumber daya alam dan ekosistem.

Henry mengatakan berdasarkan penilaian administrasi dan verifikasi lapangan, Taman Kehati Lumbok Seminung ditetapkan mendapatkan Anugerah HKAN 2024, penetapan tersebut berdasarkan surat keputusan KLHK.

"Penghargaan tersebut ditetapkan berdasarkan surat keputusan Menteri LHK No 1076 tahun 2024 tanggal 19 Agustus tahun 2024 tentang Penetapan Penerima Anugerah Konservasi Alam Dalam Rangka Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2024," imbuhnya.

Henry mengatakan tropi penghargaan tersebut diterima langsung atas nama pemerintah kabupaten Lampung Barat dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar.

Ia menambahkan penghargaan anugerah Konservasi Alam dan Konservasi tentu menjadi satu kebanggaan bagi pemerintah kabupaten Lampung Barat, sebab DLH menjadi satu-satunya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/ Kota di Indonesia yang menerima Penghargaan HKAN tahun 2024.

"Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Kabupaten Lampung Barat sebagai Kabupaten Konservasi dan mempertahankan keberagaman dan ketahanan ekosistem salah satunya dalam bentuk Taman Keanekaragaman Hayati," pungkasnya. (*)