• Minggu, 29 September 2024

Dana Hibah KONI Lampung Selatan Macet, Honor Staf Tertunda dan Keberangkatan Atlet PON 2024 Terancam

Selasa, 27 Agustus 2024 - 14.38 WIB
92

Kantor KONI Lampung Selatan. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Dana hibah sebesar Rp1 miliar yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel) untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat hingga kini belum cair, menimbulkan masalah serius. Keterlambatan pencairan dana ini tidak hanya berdampak pada pembayaran honorarium staf KONI, tetapi juga mengancam persiapan keberangkatan 41 atlet Lamsel yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Dana hibah ini seharusnya menjadi penopang utama operasional dan pembinaan cabang olahraga di Lampung Selatan. Namun, hingga akhir Agustus 2024, dana tersebut belum kunjung dicairkan, meninggalkan KONI dalam ketidakpastian.

Ketua KONI Lampung Selatan, Nursamsy, mengonfirmasi bahwa belum cairnya dana hibah telah menyebabkan keterlambatan pembayaran honorarium staf sejak Januari hingga Agustus 2024. "Ya, honor belum bisa dibayarkan karena anggaran rutin operasional KONI belum cair," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (27/8/2024).

Nursamsy juga menyebutkan bahwa kebijakan terkait pencairan dana berada di tangan kepala daerah (Bupati), meski ia tidak secara eksplisit menyalahkan pihak tertentu. "Ya, kita tahu semua kebijakan ada di kepala daerah," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Lamsel, Thamrin, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lamsel, Wahidin Amin, belum memberikan tanggapan atas situasi ini, meskipun telah dihubungi.

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan mengingat PON XXI akan segera digelar pada 9 September 2024. Keterlambatan pencairan dana berisiko menghambat persiapan dan keberangkatan para atlet yang akan mewakili Lampung Selatan di ajang olahraga nasional tersebut.

Jika masalah ini tidak segera diatasi, bukan hanya nasib para atlet yang terancam, tetapi juga reputasi Lampung Selatan di kancah olahraga nasional. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini demi kepentingan olahraga dan nama baik daerah. (*)