• Minggu, 29 September 2024

Pameran Regional se-Sumatra, Merajut Masa Lalu, Merangkai Masa Depan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 15.28 WIB
6k

Pembukaan acara Pameran Regional se-Sumatera yang diikuti 8 Provinsi dengan tema Aksara Khazanah Intelektual Koleksi Filologika, Merajut Masa Lalu, Merangkai Masa Depan oleh UPTD Museum Lampung, Rabu (14/8/2024). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - UPTD Museum Lampung menjadi tuan rumah dalam gelaran Pameran Regional se-Sumatera yang diikuti 8 Provinsi dengan tema Aksara Khazanah Intelektual Koleksi Filologika, Merajut Masa Lalu, Merangkai Masa Depan, Rabu (14/8/2024).

Delapan provinsi itu adalah Lampung, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 14 Agustus sampai dengan 28 Agustus 2024 tersebut dibuka oleh Sekda Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto dan dihadiri Kadisdikbud Provinsi Lampung, Sulpakar, Forkopimda, Budayawan Ansori Djausal, Kepala Museum se Sumatera dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar mengatakan bahwa pameran ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh seluruh museum se-Sumatera dengan pameran bersama dimana koleksi yang dipamerkan berasal dari museum-museum se-Sumatera.

"Pada tahun 2024 museum Lampung Ruwa Jurai dipilih sebagai tuan rumah penyelenggara pameran Regional se-Sumatera pada rapat museum di Aceh pada tahun 2023 silam," ungkapnya.

Pameran regional ini kata dia, bekerjasama dengan delapan Museum se-Sumatera dengan menampilkan berbagai koleksi naskah kuno dengan berbagai media tulis aksara dan bahasa. "Ini kami tempatkan di dalam gedung ini, nanti mungkin kita semua bisa menyaksikan," ucap Kadisdikbud.

Tujuan kegiatan ini kata Sulpakar yaitu untuk meningkatkan kerjasama dalam pelaksanaan tatanan pameran, meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai aksara dan kekayaan budaya warisan Indonesia karena tidak banyak suku bangsa yang punya aksara dan terakhir yaitu bertujuan sebagai ajang silaturahmi antar Museum se-Sumatera yang setiap tahun dilaksanakan.

"Cerita yang disajikan adalah keanekaragaman aksara yang ada di Sumatera. Tadi kami sudah lihat cukup luar biasa takjub dan kagumnya kita melihat bagaimana para nenek moyang kita dahulu menulis aksara yang seperti cetakan teknologi, sangat rapih," ungkap dia.

Pameran ini, jelasnya, dilaksanakan mulai hari ini tanggal 14 Agustus 2024 dan akan terus berlangsung sampai 28 Agustus 2024 bertempat di UPTD Museum Lampung. "Dan momen ini juga kami pergunakan untuk adek-adek para peserta didik sehingga menjadi edukasi atau pembelajaran bagi anak-anak kita," kata Sulpakar.

Sementara Sekda Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto berharap kegiatan ini mendapat Rahmat dari Allah SWT dan memberikan manfaat sebesar besarnya bagi semuanya.

"Dan kita memang semua berkewajiban untuk menjaga jati diri budaya bangsa Indonesia, salah satunya bisa kita dalami dalam naskah-naskah kuno. Naskah-naskah kuno itu akan bercerita tentang sejarah budaya bangsa indonesia," kata Sekda.

Budaya Indonesia itu, lanjut dia, tidak ada artinya kalau tidak didukung budaya daerah. "Jadi budaya nasional itu kumpulan dari budaya daerah sebetulnya. Jadi memang kewajiban kita untuk membangun, mempertahankan dan mengembangkan budaya daerah," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa ilmu Filologika adalah ilmu yang mendalami tentang naskah-naskah kuno dan lebih jauh lagi ilmu mempelajari juga apa yang terkandung pesan dari naskah-naskah itu.

"Jadi tepat sekali tema kita merajut masa lalu, merangkai masa depan. Oleh karena apa, kalau kita ingin melihat potensi yang kita miliki itu tidak terlepas, kita melihat masa lalu sebetulnya. Masa lalu itu bisa kita lihat dari peninggalan-peninggalan apakah itu bangunan, karya-karya, termasuk lukisan atau aksara," jelas Sekda.

Setelah membuka acara tersebut, Sekda bersama forkopimda didampingi jajaran serta kepala museum se-Sumatera berkeliling untuk melihat langsung pameran yang di pamerkan oleh delapan Museum. (**)