• Minggu, 29 September 2024

Kekeringan, 90 Hektar Lahan Sawah di Palas Lampung Selatan Terancam Gagal Panen

Senin, 12 Agustus 2024 - 17.03 WIB
68

Lahan persawahan seluas 90 hektar di Desa Tanjung Jaya dan Bumi Asri, Kecamatan Palas, Lamsel, mengalami kekeringan. Senin (12/8/2024). Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Lahan persawahan seluas 90 hektar di Desa Tanjung Jaya dan Bumi Asri, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, dilanda kekeringan dan terancam gagal panen.

Salah seorang petani dari Desa Bumi Asri, Kecamatan Palas, bernama Supriyatna mengatakan, tanaman padi miliknya terancam mati akibat air yang mengaliri sawah kering.

"Debit air dari sumur bor untuk mengaliri persawahan sedikit, sehingga tidak mampu mengairi sawah sepenuhnya," kata Supriyatna, saat dikonfirmasi, Senin (12/8/2024).

Supriyatna melanjutkan, ia dan petani lainnya di Desa Tanjung Jaya, memiliki lahan persawahan seluas 90 hektar dengan masa tanam berusia 60 hingga 70 hari.

"Tanah mulai retak sehingga tidak sedikit tanaman padi mulai layu, sedangkan padi mulai berisi khawatir bisa gagal panen akibat kekurangan suplai air," keluhnya.

Supriyatna menyebut, areal persawahan di wilayah tetangga juga mulai mengeluhkan kekurangan pasokan air meski ia tak bisa merinci luasan sawah yang turut terdampak.

"Jika hal ini terus terjadi, diperkirakan ratusan hektare tanaman padi di beberapa desa lainnya juga terancam gagal panen," timpalnya.

Senada, seorang petani dari Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Palas, Iwan turut mengeluhkan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengairi sawah.

"Kami rela mengeluarkan biaya tambahan jutaan rupiah menyewa mesin sedot air untuk mengairi sawah," ungkapnya.

Iwan menyampaikan, jika sampai terjadi gagal panen maka hal ini akan menambah beban khsususnya bagi para petani yang menggantungkan hidupnya dari bertani.

"Jika bulan Agustus inj tidak ada turun hujan, sudah bisa dipastikan para petani gagal panen. Kami berharap, pemerintah mau membantu keluhan petani," pungkasnya. (*)