• Minggu, 29 September 2024

KPU Klaim Sudah Coklit 128 Ribu Warga Metro untuk 235 TPS

Selasa, 30 Juli 2024 - 13.41 WIB
81

Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama saat dikonfirmasi awak media. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih terhadap 128 Ribu warga yang bakal mencoblos di 235 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama saat dikonfirmasi awak media di kantornya, Selasa (30/7/2024). Ia bahkan mengklaim proses coklit telah selesai 100 persen.

“Sesuai dengan jadwal tahapan coklit dari tanggal 24 Juni sampai 24 Juli, kita sudah melaksanakan tahapan coklit kepada sebanyak 128 ribu data pemilih yang sudah kita coklit," kata dia kepada awak media.

Dirinya juga menegaskan bahwa proses coklit telah diselesaikan pada tanggal 24 Juli 2024. Pihaknya kini tengah bersiap pada proses perekaman data coklit di Metro.

"Alhamdulillah sudah kita coklit semua se-Kota Metro ini, sudah kita selesaikan di tanggal 24 Juli. Tahapan selanjutnya setelah coklit adalah rekap. Proses rekap ini berjenjang mulai dari tanggal 1 dan tanggal 2 itu di itu di tingkat Kelurahan, 3 dan 4 di tingkat Kecamatan, dan untuk di tingkat kota tanggal 5 dan 6," ucapnya.

Menurutnya proses rekap hingga penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) memakan waktu cukup panjang hingga pelaksanaan Pilkada serentak yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.

"Proses ini masih cukup panjang, dari daftar pemilih menjadi daftar pemilih sementara. Kemudian daftar pemilih perbaikan termasuk nanti menjadi daftar pemilih tetap atau DPT. Itu yang nanti akan digunakan pada proses Pilkada 2024," jelasnya.

Dirinya juga membeberkan sejumlah kendala yang kerap dihadapi petugas Panitia Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) selama menjalankan tugas pencoklitan.

"Alhamdulillah sudah 100 persen tercoklit, tentunya harus kami akui dalam prosesnya banyak ditemukan kendala. Misalnya petugas kami mendatangi daerah-daerah pertanian itu tidak bisa didatangi pagi dan tentu harus didatangi saat sore atau malam," ungkapnya.

Guna mengatasi semua kendala tersebut, KPU mengaku selalu menggandeng Bawaslu dalam pelaksanaan coklit. Hanya itu pihaknya juga melakukan supervisi dan monitoring atas kinerja Pantarlih.

"Kemudian yang bekerja sebagai ASN ataupun perumahan-perumahan yang elit itu menjadi tantangan tersendiri. Tapi kami berkoordinasi tentu dengan teman-teman Bawaslu kemudian dengan pamong-pamong sehingga prosesnya juga bisa kami atasi," ujarnya.

"Tentunya kami juga telah melakukan supervisi dan monitoring dari jajaran KPU, PPK dan PPS kami lakukan, sehingga teman-teman pantarlih itu tidak bekerja, istilahnya di bawah meja dan lain sebagainya. Kami monitoring terus," sambungnya.

Septa juga menegaskan bahwa proses coklit yang dilakukan berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Metro.

"Kami melakukan pencoklitan data yang kami dapatkan dari Disdukcapil. Untuk hasilnya berapa nanti kita tunggu hasil rekap, karena proses rekap belum kami lakukan. Awal bulan Agustus nanti sudah tahapan proses rekap," bebernya.

Dirinya juga mengklaim bahwa KPU telah menetapkan jumlah TPS yang bakal digunakan warga Metro untuk memilih calon kepala daerah periode mendatang.

"Untuk TPS sudah kami tetapkan, dalam pilkada 2024 ini nanti ada 234 TPS reguler dan 1 TPS khusus yang ada di Lapas. Itu berkurang dari Pemilu sebelumnya karena kita harus memastikan satu TPS itu maksimal ada 600 pemilih," tandasnya.

Diketahui, pemilihan kepala daerah serentak bakal berlangsung pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Yang mana saat ini KPU Kota Metro Tengah mempersiapkan proses rekap data coklit calon DPT. (*)