• Minggu, 29 September 2024

Dorong Produktivitas, Petani Milenial di Lampung Barat Bagikan Ribuan Bibit Kopi Robusta Gratis

Selasa, 30 Juli 2024 - 09.21 WIB
766

Fahrudin (jaket merah) saat membagikan bibit kopi kepada salah seorang petani. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Dalam upaya meningkatkan produktivitas kopi di Lampung Barat, seorang petani milenial dari Kecamatan Suoh membagikan ribuan bibit kopi robusta secara gratis kepada para petani setempat.

Fahrudin (27), seorang petani sekaligus penggiat kopi di Kecamatan Suoh, terdorong oleh kecintaannya terhadap kopi untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas kopi di Bumi Sekala Bekhak.

Fahrudin menjelaskan bahwa pada tahap awal ini, ia telah membagikan sedikitnya 1.200 bibit kopi robusta unggulan kepada belasan petani di Kecamatan Suoh. Bibit kopi tersebut dipilih sendiri dengan kualitas yang bagus untuk dikembangkan.

"Untuk hari ini, kami membagikan 1.200 bibit kopi robusta terbaik kepada para petani di sini. Setidaknya ada 15 petani di Desa Tugu Ratu, Kecamatan Suoh, yang menerima bantuan tahap pertama," ujar Fahrudin pada Selasa (30/7/2024).

Fahrudin menambahkan bahwa pembagian bibit kopi robusta akan terus dilakukan setelah panen raya kopi di Lampung Barat. Pada bulan Oktober mendatang, ia akan kembali membagikan bibit kopi kepada petani lain sebagai bentuk kontribusi.

"Sebagai pecinta kopi, tentu kami ingin memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas kopi di Lampung Barat, karena daerah ini dikenal sebagai penghasil kopi terbesar dan harus dipertahankan," imbuhnya.

Ia berharap dengan adanya program dan kegiatan semacam ini dapat menambah semangat para petani kopi untuk menanam kopi dengan kualitas yang lebih baik agar produktivitas kopi, khususnya di Suoh, meningkat.

Fahrudin juga mengajak pemerintah daerah dan pemangku kebijakan untuk melakukan program serupa yang mendukung para petani kopi sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, terutama para pelaku kopi di Lampung Barat.

Adi, salah satu petani di Kecamatan Suoh, mengaku senang dengan adanya bantuan tersebut. Menurutnya, di tengah harga kopi yang cukup tinggi saat ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitas kopi itu sendiri.

"Dengan peningkatan produktivitas dan kualitas, harga kopi akan semakin baik, sehingga kesejahteraan petani kopi juga akan meningkat," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa Lampung Barat merupakan daerah dengan lahan kopi terbesar di Indonesia. Luas lahan kopi di Bumi Sekala Bekhak mencapai sekitar 60.000 hektar yang didominasi oleh kopi robusta.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat melakukan panen raya bersama petani kopi di Pekon Kembahang, Kecamatan Batu Brak, dalam kunjungannya ke Lampung Barat pada Jumat (12/7/2024). Total luas lahan kopi di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar.

"Hari ini saya panen kopi bersama para petani di Lampung Barat. Provinsi Lampung memiliki 1,2 juta hektar lahan kopi, baik robusta maupun arabika. Di Lampung Barat, luas lahan kopi mencapai 60 ribu hektar," kata Jokowi.

Namun, Jokowi menyebut bahwa luas lahan kopi di Lampung Barat masih didominasi oleh kopi robusta dibandingkan arabika. "Sekitar 90 persen adalah kopi robusta, sementara arabika hanya sekitar 10 persen," sambungnya.

Jokowi menambahkan, meskipun harga kopi terus naik, produktivitas kopi per hektar harus ditingkatkan. Ia mengatakan, dengan perawatan yang baik, produksi kopi dapat mencapai 8 hingga 9 ton per hektar, seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara lain.

"Dengan perawatan yang baik, seperti penggunaan pupuk yang tepat dan jarak tanam yang lebih rapat, produktivitas per hektar bisa naik. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani," jelasnya.

Terkait alokasi pupuk, Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menambah alokasi pupuk subsidi dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Hingga saat ini, pihaknya belum menerima keluhan mengenai kelangkaan pupuk subsidi. "Subsidi pupuk naik hampir dua kali lipat. Dalam dua minggu terakhir, belum ada masalah kelangkaan pupuk," imbuhnya. (*)