• Jumat, 05 Juli 2024

Ekspor Perdana, Lampung Kirim 52 Ton Getah Damar ke Ethiopia

Rabu, 03 Juli 2024 - 11.55 WIB
39

Ekspor perdana getah damar di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Rabu (3/7/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung merayakan ekspor perdana getah damar sebanyak 52 ton senilai Rp1,8 miliar ke Ethiopia. Ekspor ini dilakukan oleh UMKM CV. Indonesian Commodity, salah satu binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung.

Direktur CV. Indonesian Commodity, Mahesa Raditia, menyatakan bahwa ekspor getah damar ini akan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan dengan jumlah 52 ton per pengiriman.

"Hari ini, kami mengirim dua kontainer sebanyak 52 ton dengan nilai Rp1,8 miliar. Rencananya, ekspor akan dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan jumlah yang sama," ujar Mahesa saat pelepasan ekspor di Pelabuhan Panjang, Rabu (3/7/2024).

Mahesa juga menambahkan bahwa keberlanjutan ekspor ini bergantung pada hubungan baik dengan pembeli serta konsistensi jumlah getah damar yang dikirim.

"Kami terus menjaga hubungan baik dengan pembeli dan memastikan kualitas serta jumlah getah damar yang dikirim tetap konsisten. Setiap pengiriman akan diinspeksi terlebih dahulu di tujuan sebelum pengiriman selanjutnya," kata dia.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawati, menyatakan bahwa Pemprov Lampung fokus pada pertumbuhan ekonomi di sektor industri dan perdagangan untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu, pemberdayaan UMKM atau IKM menjadi salah satu prioritas untuk mendukung perekonomian Lampung melalui pasar lokal dan internasional.

"Namun, UMKM atau IKM sering menghadapi tantangan untuk masuk ke pasar luar negeri, seperti kapasitas produksi, persyaratan mutu, perizinan, sertifikasi pemasaran, komunikasi dengan pembeli, dan akses permodalan," ujarnya.

Evie juga menekankan pentingnya kontrol kualitas untuk mengurangi penolakan atau pengembalian barang agar kepercayaan terhadap produk Lampung tetap terjaga.

"Lampung berbasis pada sektor agro, sehingga perlu menggali potensi UMKM atau IKM dengan komoditi yang belum terlalu populer, seperti getah damar ini," jelasnya.

Getah damar digunakan sebagai bahan baku industri korek api, plastik, plester, pernis, cap, stabilisator, industri tinta, dan kosmetik. Namun, untuk Ethiopia, getah damar ini digunakan sebagai bahan dupa.

"Getah damar bukan komoditi ekspor utama Provinsi Lampung, kontribusinya masih sangat kecil, hanya 0,1 persen dari total ekspor Provinsi Lampung," jelas Evie.

Dengan kontribusi yang masih rendah, Evie menekankan pentingnya dukungan dan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, BUMN, BUMD, dan dunia usaha.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi pemicu dan penyemangat bagi seluruh UMKM di Provinsi Lampung untuk semakin percaya diri dan konsisten melangkah maju," tutupnya. (*)