Jalan Rusak Berat di Lampung Tengah Sepanjang 327 Kilometer
Kupastuntas,co, Bandar Lampung - Jalan rusak berat di Kabupaten
Lampung Tengah (Lamteng) mencapai panjang 327, 23 kilometer (km), dari total
panjang jalan 1.119,67 kilometer pada tahun 2023. Yang memprihatinkan, panjang
jalan rusak berat terus bertambah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamteng. pada
tahun 2021 total panjang jalan di wilayah Lamteng mencapai 1.343,33 km.
Rinciannya, jalan kondisi baik ada 366,35 km, kondisi sedang 461 km, kondisi
rusak 244,48 km dan rusak berat 271,50 km.
Lalu, tahun 2022 dengan total panjang jalan yang sama, kondisi jalan
baik sepanjang 387,46 km, kondisi sedang 452,48 km, rusak 237,91 km dan rusak
berat 265,12 km.
Kemudian, tahun 2023 total panjang jalan di Kabupaten Lampung berkurang
menjadi 1.119,67 km. Rinciannya, jalan kondisi baik sepanjang 258,63 km,
kondisi sedang 469,09 km, kondisi rusak sepanjang 64,72 km dan jalan rusak
berat sepanjang 327,23 km.
Sayangnya, hingga berita diterbitkan pihak Dinas Bina Marga dan Bina
Konstruksi Kabupaten Lamteng belum bisa dihubungi.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Lamteng, Sumarsono, menyatakan
bahwa pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Lamteng tertinggal karena
panjangnya rentang jalan yang harus ditangani.
"Banyaknya jalan rusak di Lamteng karena Lamteng memiliki
rentang jalan sangat panjang, bahkan paling panjang dibandingkan daerah lain di
Provinsi Lampung, sementara anggaran yang dimiliki sangat terbatas," kata
Sumarsono pada Senin (1/7/2024).
Sumarsono mengungkapkan bahwa ada Peraturan Menteri Keuangan yang
menetapkan 20 persen APBD harus dialokasikan untuk sektor pendidikan dan 10
persen untuk sektor kesehatan. Jika tidak dilaksanakan, Dana Alokasi Umum (DAU)
dari pemerintah pusat tidak akan dikirim.
Meskipun nilai APBD Kabupaten Lamteng mencapai Rp2,7 triliun,
pendapatan asli daerahnya (PAD) hanya berkisar antara Rp235 miliar hingga Rp250
miliar. PAD ini digunakan oleh Pemda Lamteng untuk pembangunan, termasuk
infrastruktur.
"67 persen APBD Lamteng habis digunakan untuk membayar gaji
pegawai dan biaya operasional. APBD 2024 juga digunakan untuk membayar gaji
P3K, yang sebelumnya dijanjikan oleh pemerintah pusat akan ditanggung APBN,
ternyata kini ditanggung APBD. Selain itu, dana APBD digunakan untuk mendukung
pelaksanaan Pilkada 2024 sebesar Rp90 miliar," papar Sumarsono. Dengan
anggaran yang sangat terbatas, pembangunan infrastruktur jalan seolah-olah
tidak ada karena tidak bisa dikejar dengan cepat.
Sumarsono juga meminta kontraktor melaksanakan pembangunan jalan di
wilayah Lamteng dengan baik sesuai regulasi agar kualitasnya baik dan tahan
lama. (*)
Berita Lainnya
-
Pesta Rakyat Ardjuno, Ribuan Pengunjung Padati Lapangan Dono Arum Lampung Tengah
Minggu, 03 November 2024 -
Sutono Ajak Relawan Garnies Bersinergi Raih Kemenangan di Pilgub Lampung 2024
Minggu, 03 November 2024 -
Polisi Tangkap IRT Penampung Motor Curian Milik Anggota Polri di Lampung Tengah
Jumat, 01 November 2024 -
Usai Gelapkan Motor Tetangga, Pelajar di Lamteng Ditangkap Kasus Pencurian
Kamis, 31 Oktober 2024