Musim Panen Kopi, Warga Suoh dan BNS Diteror Kawanan Gajah Liar

Kawanan gajah liar saat mendekati pemukiman warga di Suoh Lampung Barat. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat – Memasuki masa panen raya kopi, masyarakat di
Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) merasa was-was akibat teror dari
kawanan gajah liar yang kerap mendekati pemukiman. Sebanyak 18 ekor gajah ini
menjadi ancaman bagi para petani kopi.
Sugeng Hari Kinaryo Adi, Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh dan BNS, menyatakan bahwa ancaman ini mengganggu aktivitas panen kopi dan mempengaruhi perputaran ekonomi warga.
"Masyarakat masih was-was beraktivitas di kebun karena kawanan gajah, ini berdampak pada ekonomi selama panen," ujarnya, Minggu (30/6/2024).
Masalah lain yang dihadapi adalah kerusakan pada GPS Collar di dua gajah, menyulitkan pelacakan pergerakan mereka.
"Pemantauan sekarang hanya bisa dilakukan secara manual, ini yang jadi persoalan," tambah Sugeng.
Biasanya kata dia, pemantauan bisa dilakukan melalui aplikasi yang
terhubung dengan GPS Collar namun saat ini satgas tidak lagi bisa memantau
pergerakan kawanan gajah tersebut selama 24 jam, hanya dilakukan ketika turun
ke lapangan.
Sugeng berharap, pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan
terhadap GPS Collar yang terpasang di dua ekor kawanan gajah tersebut, karena
hal itu sangat diperlukan untuk memudahkan satgas dan masyarakat memantau.
"Keberadaan GPS Collar sangat diperlukan bagi Satgas dan
masyarakat, sehingga kami berharap perbaikan bisa dilakukan, sehingga bisa
kembali aktif dan memudahkan Satgas dan masyarakat untuk memantau
posisinya," jelasnya.
Sebelumnya, kawanan gajah merusak rumah warga di Pekon Sidorejo, Suoh, pada Kamis (27/6/2024). Selain merusak rumah, gajah juga mengobrak-abrik kopi hasil panen. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Saat ini, kawanan gajah telah bergerak menjauhi pemukiman menuju Gunung Gede, yang menyulitkan pelacakan lebih lanjut. "Kalau sudah di Gunung Gede, pergerakan mereka sulit diprediksi," jelas Sugeng.
Satgas di lapangan terus memantau dan melakukan upaya penggiringan untuk mencegah kawanan gajah kembali ke pemukiman. "Semua satgas sudah bersiap berjaga jika gajah mendekat lagi," pungkas Sugeng. (*)
Berita Lainnya
-
Bupati Parosil Keluarkan Surat Edaran Larang PNS, TNI-Polri dan Warga Mampu Gunakan LPG 3 Kg
Rabu, 16 Juli 2025 -
Kerjakan Proyek 5 Miliar, Alamat Kantor CV Bukit Pesagi Diduga Fiktif
Rabu, 16 Juli 2025 -
Buntut Tambal Jalan Saat Hujan, BPJN Lampung Tegur PT JPN Anak Perusahaan PT Subanus
Rabu, 16 Juli 2025 -
Ketika Proyek Pembangunan Berakhir Jadi Ancaman, Oleh : Echa Wahyudi
Rabu, 16 Juli 2025