• Rabu, 03 Juli 2024

Musim Panen Kopi, Warga Suoh dan BNS Diteror Kawanan Gajah Liar

Minggu, 30 Juni 2024 - 14.50 WIB
112

Kawanan gajah liar saat mendekati pemukiman warga di Suoh Lampung Barat. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat – Memasuki masa panen raya kopi, masyarakat di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) merasa was-was akibat teror dari kawanan gajah liar yang kerap mendekati pemukiman. Sebanyak 18 ekor gajah ini menjadi ancaman bagi para petani kopi.

Sugeng Hari Kinaryo Adi, Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh dan BNS, menyatakan bahwa ancaman ini mengganggu aktivitas panen kopi dan mempengaruhi perputaran ekonomi warga.

"Masyarakat masih was-was beraktivitas di kebun karena kawanan gajah, ini berdampak pada ekonomi selama panen," ujarnya, Minggu (30/6/2024).

Masalah lain yang dihadapi adalah kerusakan pada GPS Collar di dua gajah, menyulitkan pelacakan pergerakan mereka.

"Pemantauan sekarang hanya bisa dilakukan secara manual, ini yang jadi persoalan," tambah Sugeng.

Biasanya kata dia, pemantauan bisa dilakukan melalui aplikasi yang terhubung dengan GPS Collar namun saat ini satgas tidak lagi bisa memantau pergerakan kawanan gajah tersebut selama 24 jam, hanya dilakukan ketika turun ke lapangan.

Sugeng berharap, pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan terhadap GPS Collar yang terpasang di dua ekor kawanan gajah tersebut, karena hal itu sangat diperlukan untuk memudahkan satgas dan masyarakat memantau.

"Keberadaan GPS Collar sangat diperlukan bagi Satgas dan masyarakat, sehingga kami berharap perbaikan bisa dilakukan, sehingga bisa kembali aktif dan memudahkan Satgas dan masyarakat untuk memantau posisinya," jelasnya.

Sebelumnya, kawanan gajah merusak rumah warga di Pekon Sidorejo, Suoh, pada Kamis (27/6/2024). Selain merusak rumah, gajah juga mengobrak-abrik kopi hasil panen. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Saat ini, kawanan gajah telah bergerak menjauhi pemukiman menuju Gunung Gede, yang menyulitkan pelacakan lebih lanjut. "Kalau sudah di Gunung Gede, pergerakan mereka sulit diprediksi," jelas Sugeng.

Satgas di lapangan terus memantau dan melakukan upaya penggiringan untuk mencegah kawanan gajah kembali ke pemukiman. "Semua satgas sudah bersiap berjaga jika gajah mendekat lagi," pungkas Sugeng. (*)