• Minggu, 30 Juni 2024

731 Sekolah di Lampung Tidak Punya Toilet Siswa

Kamis, 27 Juni 2024 - 08.20 WIB
37

731 Sekolah di Lampung Tidak Punya Toilet Siswa. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 731 sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga SMK baik negeri maupun swasta di Provinsi Lampung tidak memiliki toilet untuk siswa. Terbanyak ada pada jenjang SD.

Penelusuran Kupas Tuntas di laman website data.kemdikbud.go.id pada Rabu (26/6/2024), diketahui berdasarkan data per 30 November 2023 total ada 731 sekolah SD, SMP, SMA/SMK di Provinsi Lampung belum punya toilet siswa.

Dalam data tersebut terungkap, dari total jumlah SD di Lampung sebanyak 4.726 sekolah, ada 429 sekolah diantaranya tidak memiliki toilet siswa tersebar di 15 kabupaten/kota.

Kota Bandar Lampung menjadi daerah paling banyak SD tidak memiliki toilet siswa dengan 73 sekolah. Dan Kabupaten Pesisir Barat menjadi daerah paling sedikit SD tidak memiliki toilet siswa sebanyak 6 sekolah. 

Untuk jumlah toilet siswa SD laki-laki se-Provinsi Lampung dengan kondisi baik ada 1.761 unit, rusak ringan 1.286 unit, rusak sedang 1.045 unit, dan rusak berat 616 unit.

Sedangkan jumlah toilet siswa SD perempuan dengan kondisi baik ada 1.640 unit, rusak ringan 1.182, rusak sedang 888, dan rusak berat 505 unit.

Pada jenjang SMP, sebanyak 189 sekolah SMP di Lampung tidak memiliki toilet dari total jumlah sekolah sebanyak 1.455.

Daerah paling banyak SMP tidak memiliki toilet siswa ada di Kabupaten Lampung Selatan berjumlah 26 sekolah. Sedangkan daerah yang seratus persen sekolahnya memiliki toilet siswa adalah Kota Metro.

Sementara jumlah toilet siswa SMP laki-laki dengan kondisi baik ada 942 unit, rusak ringan 415, rusak sedang 353, dan rusak berat 215 unit.

Sedangkan jumlah toilet siswa SMP perempuan dengan kondisi baik ada 906 uni, rusak ringan 392, rusak sedang 326, dan rusak berat 189 unit.

Selanjutnya, terdapat 54 SMA di Lampung tidak memiliki toilet siswa, dari total sekolah yang ada sebanyak 527.

Daerah yang paling banyak SMA tidak memiliki toilet siswa ada di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur masing-masing berjumlah 8 sekolah. Sedangkan daerah yang seratus persen sekolahnya memiliki toilet siswa ada di Kabupaten Pesisir Barat.

Untuk jumlah toilet siswa SMA laki-laki dengan kondisi baik ada 671 uni, rusak ringan 211, rusak sedang 134, dan rusak berat 99.

Sedangkan jumlah toilet siswa SMA perempuan dengan kondisi baik ada 701 unit, rusak ringan 228, rusak sedang 106, dan rusak berat 88 unit.

Kemudian untuk jenjang SMK, terdapat 59 sekolah di Lampung tidak memiliki toilet siswa, dari total jumlah sekolah sebanyak 497.

Daerah paling banyak SMK tidak memiliki toilet siswa di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 9 sekolah.

Sedangkan daerah yang paling sedikit SMK tidak memiliki toilet siswa di Kabupaten Mesuji dan Pesisir Barat masing-masing 1 sekolah.

Sementara jumlah toilet siswa SMK laki-laki dengan kondisi baik ada 471 unit , rusak ringan 168, rusak sedang 87, dan rusak berat 38 unit.

Sedangkan jumlah toilet siswa SMK perempuan dengan kondisi baik ada 442 unit, rusak ringan 160, rusak sedang 74, dan rusak berat 40 unit.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, secara resmi meluncurkan dokumen peta jalan atau roadmap sanitasi sekolah 2024-2030.

Dokumen itu menjadi landasan perencanaan bagi seluruh pihak terkait untuk mewujudkan sanitasi sekolah yang berkualitas di akhir tahun 2030.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Iwan Syahril menyampaikan, Kemendikbudristek telah mengimbau dan terus mendorong semua yang terlibat dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Salah satu contoh perilaku tersebut adalah pembiasaan cuci tangan dengan sabun secara rutin. Selain itu, penyediaan air minum yang aman di sekolah dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam menangkap pelajaran dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas akademik mereka,” katanya, baru-baru ini.

Iwan mengungkapkan, hingga tahun 2022, sekitar 11,43 persen sekolah dari semua jenjang di Indonesia telah memiliki jamban yang terpisah dan berfungsi dengan baik.

Namun, jumlah itu masih sangat jauh dari target yang diharapkan bahwa seluruh anak mendapat layanan WASH 100 persen pada 2030. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan sebuah perencanaan strategis yang dapat diimplementasikan lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya seperti mitra pembangunan.

“Kami berharap dengan adanya dokumen peta jalan sanitasi sekolah ini, maka seluruh pemangku kebijakan dapat terlibat dalam perencanaan berbasis data menuju pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 terkait dengan akses sanitasi sekolah,” ucapnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 27 Juni 2024, dengan judul "731 Sekolah di Lampung Tidak Punya Toilet Siswa"