• Rabu, 26 Juni 2024

Waspada! Harimau Masuk Perkebunan PTPN di Gedong Tataan

Kamis, 13 Juni 2024 - 16.22 WIB
5.5k

Seekor harimau terlihat masuk areal perkebunan milik PTPN 1 Regional 7 Afdelling 3 Taman 92 Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tatataan, Kabupaten Pesawaran, pada Kamis (13/6/2024). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesawaran - Seekor harimau terlihat masuk areal perkebunan milik PTPN 1 Regional 7 Afdelling 3 Taman 92 Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tatataan, Kabupaten Pesawaran. Harimau buas itu masuk areal perkebunan sekitar pukul 10.00 WIB, pada Kamis (13/6/2024).

Seorang pegawai PTPN mengatakan, harimau itu dilihat oleh pekerja saat sedang menyadap getah karet. 

Sontak, para pekerja langsung menghentikan pekerjaannya dan melaporkan keberadaan harimau itu ke mandor setempat. 

"Masuknya harimau ke areal perkebunan itu langsung membuat para pekerja menghentikan aktivitas di lapangan yang sedang menyadap karet," kata pegawai PTPN ini, Kamis (13/6/2024). 

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mandor mengimbau kepada para pekerja untuk sementara waktu tidak bekerja dulu dan berlindung di dalam rumah.

"Mandor sudah memerintahkan para pekerja untuk sementara waktu tidak bekerja di kebun dulu. Mandor juga sudah menghubungi petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mengevakuasi keberadaan harimau tersbeut agar tidak membahayakan para pekerja,” katanya. 

Pegawai ini mengatakan, rencananya petugas BKSDA Lampung akan datang untuk mengecek keberadaan harimau tersebut pada hari Jumat (14/6/2024). 

"Rencananya besok petugas BKSDA mau cek ke lokasi sekaligus memastikan keberadaan harimau tersebut. Semoga saja hewan buas itu bisa cepat dievakuasi sehingga pekerja bisa kembali bekerja secara normal,” ungkapnnya. 

Ia melanjutkan, keberadaan harimau di areal perkebunan PTPN sangat sangat mengagetkan karena selama ini tidak pernah terjadi. 

"Darimana asal harimau itu juga kami bingung. Kok bisa ada harimau yang bisa sampai masuk ke areal perkebunan. Karena selama ini kasus seperti ini tidak pernah terjadi,” imbuhnya. (*)