• Rabu, 06 November 2024

Stok Hewan Qurban di Lampung Barat 2.046 Ekor

Rabu, 12 Juni 2024 - 13.54 WIB
93

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) mencatat stok hewan qurban untuk Idul Adha 17 Juni mendatang sebanyak 2.046 ekor, jumlah itu dinilai cukup memenuhi kebutuhan.

Kepala Disbunnak Lampung Barat, Yudha Setiawan melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Michamat Budiarto mengatakan bahwa ribuan hewan qurban itu merupakan hasil survei petugas di lapangan.

"Hasil sementara dari tim di lapangan. Saat ini ada 2.046 ekor hewan ternak, kambing 1.619 ekor kemudian sapi 323 ekor, domba 101 ekor dan kerbau 3 ekor kemungkinan masih bisa bertambah," kata Yudha saat dimintai keterangan, Rabu (12/6/2024).

Ia menuturkan dari jumlah ternak tersebut, sedikitnya ada sebanyak 1.843 hewan ternak yang siap disembelih atau menjadi hewan kurban pada lebaran Idul Adha mendatang, ribuan hewan qurban itu telah melalui pemeriksaan.

"Rinciannya yakni dari kambing sebanyak 317 ekor, sapi 317 ekor, domba 92 ekor, dan kerbau dua ekor, kita pastikan di sini ketersediaannya insha Allah mencukupi. Sehingga tidak akan ada kekurangan saat Idul Adha nanti," sambungnya.

Pihaknya juga mengaku telah menerjunkan sebanyak 32 personel Tim Pengawas Kurban menjelang Idul Adha untuk memastikan seluruh hewan qurban aman dari sisi kesehatan sehingga aman untuk di konsumsi.

"Saat ini kita sudah menerjunkan 32 personel Tim Pengawas Kurban untuk mengecek kesehatan hewan ternak, mulai dari pengecekan hewan kurban dari ante mortem (sebelum) dan post mortem (sesudah) disembelih," imbuhnya.

Menurut Budi, pengecekan post mortem sangat penting dilakukan untuk mengecek daging hewan kurban apakah layak atau tidak. Walaupun terlihat sehat sebelum dipotong, namun menurutnya warga belum tau kualitas daging. 

"Takutnya kan ada cacingnya, maka dari itu post mortem dilakukan guna pengecekan tersebut sekaligus sortir daging hewan kurban tersebut, terkait mekanisme pelaksanaan, nanti tim pengawas akan turun langsung ke lapangan," ujarnya.

"Tim akan disebar ke beberapa wilayah dan memberdayakan petugas-petugas Puskeswan yang ada di enam kecamatan, Puskeswan Lumbok Seminung yang membawahi Kecamatan Lumbok Seminung dan Sukau," ujarnya.

Kemudian UPT Puskeswan Liwa, yang membawahi Kecamatan Balik Bukit dan Batu Brak. UPT Puskeswan BNS, membawahi Kecamatan BNS dan Suoh, UPT Puskeswan Batu Ketulis membawahi Kecamatan Belalau, Batu Ketulis, dan Sekincau.

UPT Puskeswan Way Tenong yang membawahi wilayaj Kecamatan Way tenong, Air Hitam dan Pagar Dewa, UPT Puskeswan Gedung Surian yang membawahi wilayah Kecamatan Way Tenong, Sumber Jaya, dan Kebun Tebu.

Sebelumnya diberitakan, Jelang peringatan hari Raya Idul Adha harga jual hewan kurban kambing di sejumlah peternak di Lampung Barat mengalami kenaikan cukup signifikan, kenaikan harga naik hingga 50 persen.

Miko salah satu peternak kambing di Kecamatan Balik Bukit, mengatakan hewan ternak kambing miliknya biasa dijual paling murah 2 juta per ekor, namun jelang hari raya Idul Adha naik mulai dari 3 juta tergantung ukuran kambing.

Ia mengatakan kenaikan harga kambing mengikuti kebutuhan pasar, sebab menurutnya jelang hari raya Idul Adha kebutuhan pembelian kambing cukup banyak untuk dijadikan hewan kurban sedangkan stok tidak banyak.

"Sehingga harga pun ikut naik hingga 50 persen dari biasanya, karena memang jelang Idul Adha minat masyarakat untuk berkurban cukup tinggi sehingga berpengaruh terhadap harga jual kita juga," kata dia kepada wartawan, Senin (10/6/2024).

Ia menambahkan, harga jual kambing juga dilihat dari ukuran sebab di setiap peternakan biasanya ada variasi ukuran dari kecil, sedang hingga besar, sehingga harga disesuaikan dengan ukuran kambing yang akan dibeli.

Ia menuturkan bahwa di peternakan miliknya saat ini, ia bisa menampung sebanyak 30 ekor kambing mulai dari anakan hingga indukan, jenis pun beragam mulai dari Jawarandu hingga Rambon, adapula kambing dari luar sumatera.

"Kalau yang lokal di sini ada Jawarandu dan Rambon. Ada juga yang berasal dari luar tapi masih kecil, yang kita jual alhamdulilah sudah memenuhi syarat untuk dikurbankan sehingga aman untuk dijual belikan," pungkasnya. (*)

Editor :