• Minggu, 29 September 2024

Mahasiswa Universitas Teknokrat Nabila Yanwarita Ceritakan Pengalaman 4 Hari di Malaysia Ikut Program StudyXchange #4

Minggu, 02 Juni 2024 - 17.23 WIB
3.7k

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia bernama Nabila Yanwarita telah berhasil melewati seleksi StudyXchange #4 yang diselenggarakan oleh Global Youth Ambassador. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia bernama Nabila Yanwarita telah berhasil melewati seleksi StudyXchange #4 yang diselenggarakan oleh Global Youth Ambassador.

Studyxchange merupakan salah satu inisiatif baru oleh Global Youth Ambassador (GYA) dengan jangkauan internasional yang dapat diikuti oleh seluruh pemuda Indonesia.

Ketertarikan Nabila terhadap Pendidikan yang akhirnya membawanya berhasil lulus program StudyXchange #4 di Kuala Lumpur dan akan menjalankan project Education pada tanggal 26-29 Mei 2024.

Selama empat hari, Nabila akan menjalankan project Education yang telah ia inisiasi, menghadiri seminar dan city tour di Kuala Lumpur. 

Nabila pun menceritakan pengalaman saat berada di negeri Jiran tersebut. Ia pun merasakan perasaan dan pengalaman yang luar biasa.

"Wah rasanya Luar biasa banget bisa punya kesempatan untuk ikut volunteers ke Kuala Lumpur, Nabila berangkat sendiri dari Lampung ke Jakarta kemudian disana bertemu kaka fasilitator dari berbagai daerah dan universitas yang bertanggung jawab memfasilitasi kami mulai dari akomodasi, makan dan juga biaya projek selama kegiatan di Hiichikok Foundation dan memantau kami selama perjalanan dari jakarta sampai ke Kuala Lumpur," ujarnya.

Menurutnya, Program ini berjalan selama 4 hari yang terdiri dri 3 divisi Human capital development, Society development,dan medical capital development. Nabila berada di Human capital development, yang bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada anak anak, salah satunya tentang memahami psikologi anak melalui warna dan menanam agar mereka lebih peka dalam menjaga lingkungan.

"Hal ini terinspirasi dari kegiatan menanam 1000 pohon dari Teknokrat, dan hal yang sangat tidak bisa dilupakan bagaimana relasi ini sangat luas bisa kita dapatkan bonusnya kita mendapatkan waktu untuk explore tempat wisata Kuala Lumpur," kata dia 

"Banyak hal yang saya pelajari mulai dari budaya disana, meningkatkan skill bahasa Inggris dengan berbicara langsung dengan para turis dan para masyarakat di Kuala Lumpur, mereka sangat tidak menyarankan menggunakan plastik disana untuk menjaga kebersihan kotanya dan menjual plastik dengan harga cukup mahal (satu plastik kecil dihargai 2 ringgit sekitar 7.000) taat aturan dan sangat peka terhadap lingkungan," jelasnya.

Nabila pun berbagi tips agar punya komitmen sampai akhir untuk mau berjuang sampai akhir mengikuti tahap seleksi, bahwa tim fasilitator juga akan melihat delegasi terpilih Fully funded dan Partial Funded yang aktif dan sangat ingin memiliki rasa ingin tahu untuk bisa volunteer sampai keluar negeri.

"Sehingga membuka mata anak muda Indonesia terhadap permasalahan yang terjadi didunia dan hal yang bisa kita terapkan bisa kita lakukan di Indonesia untuk kemajuan negara sendiri. Dan harapannya saya bisa merangkul banyak anak muda untuk bisa memiliki semangat volunteer dan berdampak buat kota ini terkhususnya lampung hingga ke berbagai daerah nasional hingga internasional," katanya.

Nabila mengatakan, dukungan universitas Teknokrat sangatlah mengapresiasi, sebagai delegasi terpilih untuk bisa menjadi anak muda yang bisa ikut berkontribusi bagi banyak orang.

"Universitas Teknokrat sangat support dan berperan memberikan  dukungan financial  selama saya disana dan juga beberapa pesan selama saya Terima sebagai bekal untuk saya di Kuala Lumpur," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr H Mahathir Muhammad, SE MM, selaku Wakil Rektor, merasa bersyukur bahwa Nabila berhasil lolos dalam program ini.

Ia menyatakan bahwa prestasi ini harus menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk mencapai puncak kesuksesan dengan kerja keras. (**)