• Selasa, 05 November 2024

Panen Kopi Bersama di Lampung Barat, Arinal: Jaga Kualitas, Jangan Panen Sekaligus

Rabu, 29 Mei 2024 - 13.38 WIB
223

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi Pj Bupati Lampung Barat Nukman, beserta jajaran OPD saat melakukan giat panen kopi bersama di Pekon (Desa) Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam, Rabu (29/5/2024). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melakukan giat panen kopi bersama di Pekon (Desa) Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam, dengan didampingi Pj Bupati Lampung Barat Nukman, beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rabu (29/5/2024).

Perkebunan kopi yang menjadi lokasi panen bersama tersebut merupakan milik Sutisna warga Pekon Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam. Kebun milik Sutisna dipilih karena memiliki buah yang lebat dan menerapkan sistem tumpang sari lada.

Arinal mengapresiasi keberhasilan Sutisna dalam mengelola perkebunan kopi miliknya. Selain menghasilkan kopi, kebun milik Sutisna juga menghasilkan lada karena berhasil menerapkan sistem tumpang sari.

Menurut Arinal, hal tersebut dapat menambah mendapatkan tambahan dan pemanfaatan lahan sehingga semakin produktif, para petani yang lain dapat mencontoh apa yang dilakukan Sutisna untuk pengelolaan lahan kebun kopi.

"Sitem ini bagus, pohon lada ini selain sebagai pembayang bagi kopinya, juga dapat menghasilkan, pinter kamu," kata Gubernur Lampung, di sela panen kopi bersama Pj Bupati Lampung Barat.

Arinal juga tetap menekankan agar petani dapat menjaga kualitas kopi. "Panen jangan sekaligus, yang masih mentah jangan diputil dulu dahulukan memutil yang sudah merah agar kualitas kopinya bagus," terangnya.

Sementara Pj Bupati Lampung Barat Nukman meminta petani kopi agar bisa menjaga kualitas hasil pertanian.

"Para petani harus tetap menjaga kualitas kopi di saat harga komoditas ini tengah membaik," ungkapnya.

Nukman menjelaskan, tidak lama lagi petani kopi Lampung Barat akan memasuki masa panen raya, sehingga para petani harus mampu meningkatkan kualitas dan produksi hasil pertanian agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

"Panen raya kopi khsusunya di Air Hitam diperkirakan di bulan tujuh mendatang. Alhamdulillah saat ini harga kopi mencapai kisaran 60 ribu per kilogram," ujarnya.

Nukman menambahkan, hasil pertanian kopi di Lampung Barat sejauh ini dikenal mempunyai kualitas baik, memiliki aroma dan cita rasa yang berbeda dengan kopi daerah lain, sehingga perlu adanya konsistensi pera petani menjaga kualitas itu.

"Petani harus konsisten dalam pengolahan pasca panen sehingga kopi Lampung Barat tetap mempunyai kualitas terbaik, jangan sampai karena harganya melonjak sehingga kita mengabaikan kualitasnya," sambungnya. 

Nukman juga mengimbau para petani untuk menjalin komunikasi dengan pihak keamanan untuk menjaga Kamtibmas.

"Karena saya mendapat kabar sudah ada kebun kopinya masyarakat yang di jarah orang pada malam hari," jelasnya.

Sehingga dengan adanya insiden tersebut, ia meminta masyarakat agar tetap waspada dan mengantisipasi tindak pencurian yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab jelang panen raya kopi dalam waktu dekat. (*)