Kupastuntas.co, Mesuji - Para petani pada komoditas singkong dan sawit di Kabupaten Mesuji mulai mengeluhkan harga yang saat ini terus turun sejak bulan Februari 2024.

Salah satunya datang dari Anton Pardede salah satu petani sawit warga Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang mengeluhkan harga sawit saat ini. Dia menduga ada pihak yang bermain dan memainkan harga sawit seenaknya sendiri.

"Sepertinya ada yang aneh, dugaan saya ada yang memainkan harga. Saat ini buah sawit lagi susah, tapi kok harga malah turun," keluhnya, Selasa (21/06/2024).

Selain itu, Anton menjelaskan, penurunan harga itu dirasakannya sejak sebelum lebaran, tepatnya di bulan Februari 2024.

"Bulan Februari kemarin, harganya Rp2.600 per kilogram, dan pada Seminggu yang lewat, harganya Rp2.360 per kilogram. Ini kalau turun terus, bisa kacau. Dugaan saya ada yang bermain mengenai harga sawit, tapi saya berharap dalam waktu dekat ini harga bisa naik kembali," harapnya.

Kemudian, salah satu petani karet, Ucok warga Simpang Pematang, menuturkan bahwa harga singkong mengalami penurunan harga.

"Sekarang harga singkong menjadi Rp1.200 - Rp1.300 per kilogram, harga jauh turun dibandingkan sebelumnya Rp2.000," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setdakab Mesuji, Yudi membenarkan atas penurunan tersebut. Ia menyebutkan, penurunan harga terjadi di komoditas singkong dan sawit dalam kurun waktu dua minggu belakangan.

"Minggu ini pada komoditas sawit di PT Tunas Baru Lampung yaitu Rp2.370/kg, sedangkan harga yang ditawarkan itu tidak jauh berbeda di PT Garuda Bumi Perkasa yang mencapai Rp2.365/kg," ungkapnya.

Menurutnya, untuk komoditas singkong di PT Lambang Jaya harganya mencapai Rp1.550/kg, selanjutnya PT Sari Agro Manunggal harga singkong mencapai Rp1.455/kg, dan di PT Bumi Starch and Sweetener harga singkong mencapai Rp1.140/kg. (**)