• Minggu, 29 September 2024

Warga Lampung Tengah Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak, Taufiq: Sudah Dianggarkan Perbaikan

Senin, 13 Mei 2024 - 15.29 WIB
148

Warga Desa Poncowarno Lampung Tengah saat menggelar aksi protes terhadap jalan yang telah puluhan tahun rusak, Senin (13/5/2024). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Warga Desa Poncowarno, Kecamatan Kali Rejo, Kabupaten Lampung Tengah menggelar aksi protes terhadap jalan yang telah puluhan tahun rusak dan tidak kunjung diperbaiki oleh Pemprov Lampung, Senin (13/5/2024).

Sebagai bentuk protes kepada pemerintah, masyarakat Desa Poncowarno tersebut melakukan aksi tersebut dengan memasang poster serta menanam pohon pisang di tengah-tengah jalan yang terdapat kubangan.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung, Sumaindra Jarwadi mengatakan, pihaknya bersama warga Poncowarno menuntut Pemprov Lampung untuk segera memperbaiki jalan tersebut. 

"Mengingat jalan tersebut menjadi penghubung antara Kabupaten Pringsewu dengan Kabupaten Lampung Tengah. Saat ini kondisi rusak dan tidak dilakukan perbaikan oleh Pemprov Lampung," katanya.

Menurutnya, jalan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat baik untuk kegiatan perekonomi, pendidikan hingga kesehatan. Maka dengan rusaknya jalan tersebut masyarakat mengalami kerugian secara ekonomi.

"Seperti terhambatnya untuk mengakses pendidikan dan sulitnya untuk mendapat layanan kesehatan yang tepat waktu, belum jika jalan tersebut memakan korban seperti halnya terjadi kecelakaan lalu lintas," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung, M. Taufiqullah mengatakan, jalan yang diprotes oleh warga tersebut merupakan ruas Padang Ratu - Kalirejo.

Taufiq juga mengatakan, pada tahun 2024 ini Pemprov Lampung telah menganggarkan perbaikan yang dana nya bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) sawit.

"Tahun ini ada kegiatan penanganan yang anggaran nya dari DBH sawit. Kita ada dua paket penanganan, pertama Rp16,7 miliar penanganan rigid sepanjang 1,87 km kemudian Rp14,7 miliar penanganan rigid sepanjang 1,7 km," kata dia.

Ia juga memaparkan jika ruas jalan Padang Ratu - Kalirejo memiliki panjang sekitar 22 kilometer dan memang banyak yang mengalami kerusakan.

"Disana memang kendaraan yang melintas itu adalah kendaraan besar membawa pasir. Tahun lalu juga sudah kita anggarkan Rp6 miliar. Kalau yang tahun ini sudah lelang dan mulai persiapan," tutupnya. (*)